"Hidup ini bukanlah suatu jalan yang datar dan ditaburi bunga, melainkan adakalanya disirami air mata dan juga darah."
Adakalanya kita di atas, tapi terkadang juga di bawah. Kehidupan memang begitu, berputar bagai jarum jam. Kadang bahagia, sedih, tertawa, menangis, sabar, marah, dan segala kondisi lainnya. Jadi, dalam kehidupan ini Allah Swt. tidak hanya menyajikan yang lezat-lezat atau yang manis-manis saja, tetapi juga yang pahit-pahit.
Tugas kita dalam menjalani hidup ini adalah tegar dalam kondisi apa pun, terutama pada saat-saat yang tidak mengenakkan, semisal gagal dalam melakukan sesuatu. Ini artinya, untuk mencapai sebuah kebahagiaan, kita harus melewati sebuah perjuangan dan pengorbanan. Orang-orang besar yang telah berhasil dan sukses, tidak bisa dilepaskan dari perjuangan dan pengorbanannya, karena kesuksesan mereka tidak terjadi secara tiba-tiba. Butuh pengorbanan yang serius untuk mencapai kesuksesan.
Dalam al-Qur'an, dijelaskan bahwa hidup hanyalah sebuah permainan. Setiap orang akan menjadi aktor yang berbeda dalam kendali sang dalang, yaitu Allah Swt. Namun, permainan dalam hidup bukanlah perihal kalah dan menang, tetapi lebih menekankan kepada perbaikan mutu personal. Jadi, semakin baik mutu kita, semakin beriman, semakin bertakwa, maka kita bisa dikatakan berhasil dan mampu masuk ke dalam alur permainan hidup ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H