Mohon tunggu...
Eka Nawa Dwi Sapta
Eka Nawa Dwi Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Puasa Karbon Selama Ramadan, Kenapa Tidak?

21 April 2020   15:04 Diperbarui: 22 April 2020   09:00 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun lalu, Menurut Petugas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang bahwa volume sampah di hari pertama Ramadan bertambah signifikan (864 ton). Jumlahnya lebih besar dibandingkan hari-hari normal. Yang berarti, selama bulan puasa orang-orang makin boros.

Kebiasaan 'membalas dendam' sewaktu berbuka puasa turut andil menyumbang sampah besar tersebut. Kita sering kali membeli jajanan berbuka hingga memenuhi meja makan, yang ujung-ujungnya berakhir menjadi timbunan sampah makanan dan menggunung di tempat pembuangan akhir (TPA). Ironisnya, masyarakat miskin dan tuna wisma justru kesulitan pangan.

Padahal sifat berlebih-lebihan seperti ini jauh dari esensi berpuasa. Yang seharusnya bukan cuma menahan lapar dan dahaga, melainkan nafsu dari memborong makanan dan pakaian habis-habisan. 

Jadi, usaha kita melindungi alam dari perubahan iklim yang kian menakutkan tidak cukup menentang keberadaan industri yang merusak lingkungan. Melainkan di mulai dari kita sendiri, yuk kita ubah hal-hal kecil dan kebiasaan buruk selama bulan Ramadan lewat puasa karbon!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun