Mohon tunggu...
Muhammad Eki Nur Afandi
Muhammad Eki Nur Afandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa FTMM UNAIR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangun Kesadaran dan Mengatasi Krisis Air Bersih Melalui Water Filter

16 Desember 2023   11:18 Diperbarui: 16 Desember 2023   11:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash.com/piyaset

Di tengah tuntutan pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat, Indonesia dihadapkan pada tantangan serius terkait air bersih. Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya sumber daya air menjadi akar permasalahan tersebut. Namun, solusi untuk mengatasi krisis air bersih semakin nyata melalui pengembangan teknologi filter air yang inovatif.

Kesadaran masyarakat perlu dibangun melalui pendidikan yang menyeluruh mengenai pentingnya pengelolaan air bersih. Kampanye edukasi dapat membahas dampak aktivitas sehari-hari terhadap kualitas air, merinci cara menggunakan air secara efisien, dan mengurangi pencemaran. Dengan demikian, masyarakat dapat menjadi agen perubahan yang lebih sadar akan perlunya melindungi sumber daya air.

Selain upaya kesadaran, pengembangan teknologi filter air menjadi langkah terdepan dalam menanggulangi krisis air bersih. Filter air inovatif dapat digunakan di berbagai skala, mulai dari rumah tangga hingga instalasi skala besar. Teknologi canggih ini mampu menyaring berbagai zat pencemar, termasuk logam berat dan bakteri, sehingga menghasilkan air yang aman untuk dikonsumsi.

Salah satu teknologi yang menonjol adalah filter air berbasis nanoteknologi. Contohnya  Water Filter dengan Membran Antibakteri Berbasis Nano Zinc Oxide Eugenol. Membran tersebut dapat menjadi katalis pemurnian air karena sifat antibakteri dan antioksidan yang dimilikinya, Senyawa eugenol memiliki aktivitas analgesik, antiinflamasi, antimikroba, antiviral, antifungal, antiseptik, antispamosdik, antiemetik, stimulan, anastetik sehingga selain digunakan dalam farmasi, senyawa ini cocok digunakan untuk komponen filtrasi.

Pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah dapat berkolaborasi dalam mengimplementasikan solusi ini. Investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi filter air yang terjangkau akan memastikan akses yang lebih luas bagi masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat merespon krisis air bersih dengan langkah-langkah konkret yang tidak hanya membangun kesadaran masyarakat tetapi juga memberikan solusi teknologi yang inovatif dan berkelanjutan. Kesadaran yang tumbuh dan teknologi yang berkembang akan menjadi fondasi utama untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air di masa depan. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun