Mohon tunggu...
Eki Hendri
Eki Hendri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan dan Pendampingan Alat Sensor Kekeruhan Air di Desa Kedungpeluk Candi, Sidoarjo.

17 Juni 2023   16:06 Diperbarui: 17 Juni 2023   16:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sidoarjo, 17 Juni 2023 - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam konteks pemberdayaan masyarakat sebagai bentuk pengabdian masyarakat oleh mahasiswa kepada masyarakat-masyarakat di daerah. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menyelenggarakan kegiatan KKN setiap tahun. 

Tema yang diusung kali ini yaitu "Penguatan Ikon Kampung Berbasis Potensi Lokal" KKN kali ini berlokasi di Desa Kedungpeluk Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo yang dilakukan secara berkelompok dan dilakukan selama 12 hari dimulai sejak tanggal 13 Mei 2023 s.d 18 Juni 2023. Pada KKN yang dilaksanakan didesa Kedung Peluk kami mengusung tema "Mengoptimalkan Potensi Perikanan dan Tambak Melalui Teknologi dan Inovasi" dengan dibimbing oleh Dosen Pendamping Lapangan kami yang bernama Dr. Arga Christian Sitohang, S.E.,M.M.

Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo merupakan desa paling timur yang ada di kecamatan Candi, Sidoarjo. Mayoritas penduduk desa bekerja sebagai petani tambak yang menjadi sumber mata pencaharian utama. Namun di desa ini juga terdapat masyarakat yang mata pencahariannya sebagai budidaya lobster dan budidaya kepiting.

Budidaya lobster dan budidaya kepiting merupakan sektor industri perikanan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Lobster dan kepiting merupakan komoditas yang banyak diminati di pasar lokal maupun internasional. Namun, keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada kualitas air yang memadai. Air yang digunakan dalam budidaya lobster dan  kepiting harus memenuhi standar kualitas yang tinggi. Salah satu parameter penting yang perlu diperhatikan adalah  kekeruhan air. Kekeruhan yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan serta pertumbuhan lobster dan kepiting dengan menghambat respirasi dan mempengaruhi sistem pencernaannya.

Memonitor secara teratur tingkat kekeruhan air dalam kolam pembudidayaan lobster dan pembesaran kepiting adalah hal yang sangat penting. Dengan memantau tingkat kekeruhan air, para pembudidaya dapat mengambil tindakan yang tepat, seperti membersihkan kolam atau mengganti air yang terkontaminasi, untuk menjaga kualitas air yang optimal.

Dalam hal ini, KKN (Kuliah Kerja Nyata) dapat menjadi platform yang efektif untuk mengembangkan alat deteksi tingkat kekeruhan air yang sesuai dengan kebutuhan pembudidaya lobster dan pembesaran kepiting. Alat ini dapat dirancang untuk memberikan informasi real-time mengenai tingkat kekeruhan air, sehingga para pembudidaya dapat dengan cepat dan mudah mengambil langkah-langkah untuk menjaga kualitas air yang diperlukan bagi pertumbuhan optimal lobster dan kepiting.

Pembuatan alat deteksi tingkat kekeruhan air yang sesuai dengan kebutuhan pembudidaya lobster dan pembesaran kepiting akan memberikan manfaat signifikan dalam sektor perikanan. Alat ini dapat membantu para pembudidaya dalam menjaga kualitas air yang optimal, mengurangi risiko kehilangan produksi, dan meningkatkan efisiensi operasional mereka. Selain itu, alat ini juga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan pentingnya menjaga kualitas air dalam kegiatan budidaya perikanan.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun