Mohon tunggu...
Eka HerdianaSumadinata
Eka HerdianaSumadinata Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya kompeten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Resilience in Nature: Adapting to Enviroment and Economic Change

27 September 2024   19:51 Diperbarui: 27 September 2024   19:52 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada tanggal 21 September 2024 diadakan Stadium Generale dari KOMPAK THH 2024. Stadium Generale ini di moderatori oleh Kang Muhammad Haikal dengan pembicaranya Pak Ady Saiman. Materi yang disampaikan berisi tentang isi isi lingkungan, lebih tepatnya di sungai Ciliwung

Sungai Ciliwung, yang mengalir dari Bogor sampai Jakarta, adalah salah satu sungai terpenting di daerah ini. Sayangnya, sekarang Ciliwung menghadapi banyak masalah lingkungan. Mulai dari pencemaran, banjir, hingga kerusakan lingkungan di sekitarnya.  

Ciliwung udah lama dikenal sebagai sungai yang bermasalah, terutama karena polusi yang datang dari limbah rumah tangga dan industri. Banyak orang masih buang sampah sembarangan ke sungai, mulai dari plastik sampai sampah organik. Data menunjukkan bahwa sebagian besar sampah di Ciliwung berasal dari rumah tangga, sedangkan sisanya dari industri dan pasar. Nggak heran, air sungainya jadi kotor dan tercemar. Selain sampah, deforestasi alias penggundulan hutan di hulu Ciliwung juga memperburuk kondisi lingkungan di sekitarnya. Daerah yang dulunya hijau sekarang banyak berubah jadi perumahan dan kawasan industri, bikin air hujan sulit terserap dan akhirnya sering terjadi banjir.

Kerusakan Sungai Ciliwung nggak cuma merusak ekosistem airnya, tapi juga berdampak langsung ke masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai. Banyak warga yang masih menggunakan air sungai buat kegiatan sehari-hari, padahal kualitas airnya jauh dari layak. Ditambah lagi, banjir yang sering terjadi akibat luapan air sungai mengganggu aktivitas sehari-hari dan merugikan banyak orang.

Meski masalahnya berat, banyak pihak yang udah mulai bergerak buat memperbaiki kondisi Sungai Ciliwung. Salah satunya adalah program Ciliwung Bersih, yang melibatkan berbagai komunitas dan masyarakat buat membersihkan sungai secara rutin. Banyak juga kegiatan edukasi yang digelar buat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai ini.

Pemerintah juga nggak tinggal diam. Mereka udah mulai memperbaiki sistem drainase di Jakarta dan melakukan penanaman kembali di daerah hulu sungai buat mencegah banjir. Selain itu, pengawasan terhadap pabrik atau industri yang buang limbah sembarangan juga diperketat, meski masih ada banyak tantangan di lapangan. 

Menjaga Sungai Ciliwung nggak bakal berhasil kalau cuma ngandelin pemerintah atau organisasi lingkungan. Masyarakat punya peran besar buat merawat sungai ini. Nggak buang sampah sembarangan, ikut kegiatan bersih-bersih sungai, dan mulai peduli sama lingkungan sekitar adalah langkah kecil yang bisa berdampak besar. Komunitas lokal seperti Komunitas Ciliwung juga aktif banget dalam kegiatan pelestarian, dari pembersihan sungai sampai edukasi lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun