Mohon tunggu...
ekha yustira
ekha yustira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kotoram Ayam Disepelekan! Mahasiswa KKN Berikan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos

14 Juni 2018   16:00 Diperbarui: 14 Juni 2018   16:02 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bertempat di Dusun Klakah Desa Patokpicis Kabupaten Malang, mahasiswa Kuiah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang melakukan kegiatan pelatihan pengolahan sampah kepada masyarakat. Kegiatan pengolahan sampah terfokus pada pengolahan sampah organik. 

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh mahasiswa KKN bahwa potensi sampah organik Desa Patokpicis khususnya Dusun Klakah ini sangat besar yaitu berupa kotoran ayam. Melihat potensi yang dimiliki Dusun Klakah, kelompoh mahasiswa KKN mencoba memanfaatkan potensi kotoran ayam tersebut menjadi hasil berupa produk yang dapat dimanfatkan oleh masyarakat Desa Patokpicis.

Sebagian besar masyarakat Dusun Klakah menyambung hidup sebagai peternak ayam. Pekerjaan ini sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat Dusun Klakah dan masyarakat dusun-susun lain di Desa Patokpicis. Peternakan ayam di Dusun Klakah telah berkembang begitu pesat, bahkan terdapat salah satu warga yang memiliki hingga 20 kandang dengan total keseluruhan ayam mencapai 50.000 ayam. "disini banyak mas kalau kandang, bahkan punya haji Kosiin sampai 50.000 ekor mas", ujar salah satu peternak. Terdapat keunikan di Desa Patokpicis ini, diantara beberpa dusun yang ada di Desa Patokpicis hanya Dusun Klakah yang memilik perternakan ayam yang sangat berkembang pesat. Sehingga industri peternakan ayam ini menjadi faktor pertumbuhan ekonomi khususnya di dusun Klakah

Perkembangan peternakan yang pesat ini justru meninggalkan beberapa masalah sekaligus potensi, yaitu limbah hasil ternak berupa kotoran ayam. Kotoran hasil lembah ternak hingga saat ini sering dijual ke pabrik pupuk dengan harga yang minimal. Memang sampai saat ini para peternak dan juga warga belum mempunyai bekal pengetahuan untuk mengolah limbah ternak mereka sendiri. Sehingga mereka lebih memilih untuk menjual langsung kepada pabrik. Seperti yang disampaikan oleh salah satu warga, harga kotoran ayam yang dijual kepada pabrik untuk satu karung dihargai 4000 rupiah. Maka dari itu potensi limbah organik ini harus dipandang sebagai suatu potensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui upaya memproduksi sendiri pupuk kompos.

Selain dijual ke pabrik, limbah ternak tersebut juga seringkali langsung dijadikan pupuk tanpa melalui proses pengolahan. Limbah ternak khususnya kotoran ayam yang tanpa melalui proses fermentasi atau pengolahan masih mengandung senyawa antibiotik yang berbahaya bagi tanaman. Agar dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos maka kotoran ayam harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan senyawa antibiotik yang masih terkandung didalamnya. Namun hal seperti ini masih belum banyak disadari oleh masyarakat Dusun Klakah. Melihat kondisi demikian, kelompok mahasiswa KKN memberikan solusi melalui pengolahan sampah limbah kotoran ayam menjadi pupuk.

Proses pembuatan dan pengolahan limbah ternak kotoran ayam sangat sederhana, prosesnya dapat dilakukan oleh masyarakat tanpa mengeluarkan banyak biaya. Namun proses pengolahannya membutuhkan bahan penunjang. Bahan-bahan tersebut meliputi kotoran ayam, tetes tebu, air kelapa yang sudah tua, dan bakteri EM4. Ketiga bahan tersebut terlebih dahulu dicampur menjadi satu dengan kadar 25% air kelapa dan tetes teb untuk 1 liter air kelapa.

Terdapat dua cara untuk mengolah limbah organik ini, yaitu dengan teknik mengubur dan menutup. Teknik mengubur dilakukan dengan menggunakan media tanah untuk mengubur limbah organik. Sementara teknik menutup dengan menggunakan media plastik untuk menutup limbah organik. Namun kesempatan ini kelompok Mahasiswa KKN menggunakan teknik mengubur.

Penggunaan teknik mengubur terlebih dahulu harus menyiapkan lahan kosong sebagai media untuk mengubur limbah organik. Pertama yang dilakukan adalah membuat lubang kisaran 2x3 meter yang digunakan utnuk mengubur kotoran. Setelah beberapa bahan dicampur, kotoran terlebih dahulu dimasukkan kedalam lubang. Kemudian kotoran tersebut disiram menggunakan cairan dari hasil campuran ketiga bahan tersebut sampai basah. 

Setelah itu kubur kotoran menggunakan tanah kembali. Bisa juga menggunakan limbah organik lainnya, jadi bukan hanya kotoran ayam saja yang dapat dijadikan bahan baku utama, limbah organik lainnya pun dapat dijadikan sebagai bahan, misalnya kotoran sapi, kambing, dedauan, buah-buahan, dll. Kemudian limbah organik yang dikubur ini siap dipakai dengan indikator tanahnya telah gembur. Kurang lebih memakan waktu satu bulan.

Beberapa bahan tersebut bermanfaat, seperti halnya air kelapa digunakan untuk proses fermentasi kandungan senyawa kimia yang masih terdapat di kotoran ayam tersebut. 

Karena limbah kotoran ayam masih mengandung beberapa senyawa antibiotik yang berbahaya bagi tanaman apabila tanpa melalui proses fermentasi terlebih dahulu. Sementara itu tetes tebu digunakan untuk mempercepat proses fermentasi dan bakteri EM4 berguna untuk proses peningkatan unsur hara didalam tanah dan kotoran ayam, sehingga sangat baik untuk dijadikan pupuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun