Teori kelas dari Marx berdasarkan pemikiran bahwa segala bentuk masyarakat dari dahulu hingga sekarang adalah pertikaian antara golongan. Menurut pandangannya, masyarakat mempunyai perbedaan-perbedaan fundamental antara golongan yang bertikai di dalam mengejar kepentingannya masing-masing. Keunggulan teori Marxisme terlatak pada kecerdasan marx dalam mengklasifikasikan kelas kelas sosial dalam masyarakat yang secara prinsip sangat bertentangan. Kekuatan teori Marxisme lainnya adalah mengenai analisisnya dalam menguraikan penyebab dari pertentang kelas.
Teori Karl Marx tentang kelas sosial memandang bahwa sejatinya aktor utama yang berperan penting dalam kelangsungan hidup suatu masyarakat adalah kelas-kelas sosial. Menurut Marx, keterasingan yang dialami manusia pun sesungguhnya adalah hasil penindasan satu kelas oleh kelas lainnya. Beberapa konsep utama dalam teori Marx tentang kelas sosial meliputi:
- Kelas-kelas sosial: Marx membagi masyarakat menjadi dua golongan utama, yaitu masyarakat pemilik modal dengan masyarakat bukan pemilik modal dan masyarakat pemilik tanah dengan masyarakat pemilik bukan pemilik.
- Perjuangan kelas: Marx mengemukakan perjuangan atau revolusi kelas untuk menggantikan kelanggengan kehidupan ekonomi kapitalis dengan masyarakat sosialis.
- Feodalisme, Kapitalisme, dan Sosialisme: Marx membagi evolusi perkembangan masyarakat menjadi tiga tahapan, yaitu feodalisme, kapitalisme, dan sosialisme.
- Konflik kepentingan: Menurut Marx, kemampuan para pengusaha terletak pada kemampuan mereka dalam memanfaatkan nilai lebih dan produktivitas buruh yang dipekerjakan, yang menyebabkan terjadinya eksploitasi besar-besaran terhadap buruh dan para pengusaha lebih fokus pada peningkatan pendapatan mereka dengan melakukan pemupukan modal.
Teori Karl Marx telah mempengaruhi berbagai aspek masyarakat, termasuk politik, ekonomi, dan sosial, serta menjadi dasar bagi sebagian besar pemahaman tenaga kerja dan kaitannya dengan perjuangan kelas.
Dari apa yang sudah di pelajari tentang teori Karl Mark ini, bahwa sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan kelas, di mana kelas-kelas sosial memainkan peran utama dalam kelangsungan hidup suatu masyarakat. Marx membagi masyarakat menjadi dua kelas utama, yaitu kelas borjuis (pemilik modal) dan kelas proletar (buruh), yang terus berkonflik satu sama lain. Menurut Marx, kelas-kelas sosial ini terbentuk berdasarkan hubungan sosial produksi dalam masyarakat kapitalis, di mana terdapat eksploitasi buruh oleh pemilik modal. Marx juga percaya bahwa kelas-kelas yang terbentuk dapat dihapuskan melalui revolusi, sehingga keadilan sosial dapat tercapai.
Berikut adalah beberapa contoh kasus yang sudah saya simpulkan dengan teori Karl Marx:
- Runtuhnya Orde Baru dan Bangkitnya Reformasi di Indonesia: Runtuhnya Orde Baru pada tahun 1998 menyebabkan serangan demokrasi dan reformasi di Indonesia, yang mengarah pada perubahan politik dan ekonomi di negara tersebut . Teori kelas sosial Karl Marx dapat membantu kita memahami pergolakan masyarakat dan kelas-kelas sosial dalam peristiwa ini.
- Pengesahan RU Cipta Kerja di Indonesia: Peristiwa ini menjadi contoh bagaimana teori kelas sosial Karl Marx dapat membantu kita memahami hubungan antara kelas-kelas sosial dan perjuangan kelas dalam konteks politik dan ekonomi.
- Konflik Tambang Batuan Andesit di Indonesia: Konflik ini menunjukkan bagaimana teori konflik sosial Karl Marx dapat membantu kita memahami pergolakan masyarakat dan kelas-kelas sosial dalam peristiwa konflik tersebut.
Dalam kasus-kasus di atas, teori kelas sosial Karl Marx membantu kita memahami bagaimana perjuangan kelas dan hubungan sosial produksi mempengaruhi peristiwa-peristiwa sosial di Indonesia. Teori ini juga memungkinkan kita untuk menganalisis konflik dan perubahan sosial menggunakan konsep kelas sosial dan perjuangan kelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H