Analisis ketimpangan ekonomi di Indonesia melalui kerangka dialektika Hegel menunjukkan bahwa konflik dan ketegangan sosial dapat menjadi pendorong utama perubahan dan pembangunan sosial. Meski terdapat kemajuan melalui berbagai kebijakan dan inisiatif pembangunan, proses menuju sintesis---sebuah masyarakat yang lebih seimbang dan merata---adalah perjalanan yang kompleks dan berkelanjutan. Hegel mengajarkan bahwa kontradiksi adalah bagian tak terpisahkan dari perkembangan masyarakat, dan kasus Indonesia ini menegaskan bahwa sintesis bukanlah akhir, melainkan titik awal untuk dialektika baru. Dengan demikian, filsafat Hegel tetap relevan sebagai lensa untuk memahami dan menavigasi dinamika masyarakat modern, khususnya dalam mencari solusi bagi isu ketimpangan yang berkesinambungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H