Mohon tunggu...
EKA YULIA
EKA YULIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Psychology enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psikoedukasi: Problem Solving Skills, Cegah Penggunaan Kembali Narkoba

3 Desember 2023   18:47 Diperbarui: 3 Desember 2023   19:01 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan Narkotika Nasional (selanjutnya disebut BNN) mencatat, jumlah pemakai atau "korban" narkoba yang dipenjara mencapai angka puluhan ribu selama lima tahun belakangan. Berdasarkan laporan yang dipublikasi Badan Narkotika Nasional (BNN) bertajuk Indonesia Drug Repots 2023, jumlah kasus tindak pidana narkoba di Indonesia mencapai 43.099 kasus sepanjang 2022. Di provinsi Jawa Tengah sendiri menempati posisi ke-6 dengan kasus narkoba sebanyak 1.982 kasus. Menurut Ditresnarkoba Polda Jateng, Kombes Pol Lutfi Martadian yang dilansir pada SoloposJateng, mengatakan sudah ada 66 kasus peredaran narkoba yang diungkap aparat Ditresnarkoba Polda Jateng, dengan jumlah tersangka mencapai 78 orang. "Dari 66 kasus yang diungkap itu kami mengamankan 282,05 gram sabu-sabu, 560,07 gram ganja, 11 kg obat tradisional atau jamu ilegal dan narkotika jenis lainnya seperti 10,8 gram tembakau sintetis, 68 butir psikotropika dan 151 butir pil atau obat terlarang lain." Jelas Kombes Pol Lutfi Martadian yang dilansir pada SoloposJateng pada 16 Februari 2023 silam.

Peran rehabilitasi dalam penyembuhan ketergantungan bagi pecandu narkotika sangat penting, karena semakin bertambahnya pecandu narkotika dikalangan anak-anak hingga remaja. Efektifitas rehabilitasi untuk menyembuhkan korban dari narkotika sangat diperlukan, mengingat sulitnya korban atau pengguna narkotika untuk dapat terlepas dari ketergantungan narkotika secara individu. Namun, seringkali upaya untuk rehabilitas sosial ini tidak mempan bagi para pecandu jika dilakukan hanya dalam satu kali dan tidak ada inisiatif dari pecandu untuk pulih. "Kemarin itu sebenernya saya sudah di rehab, tapi 6 bulan kemudian saya pengen lagi memakai zat itu" jelas salah seorang pasien berinisial R di RSJD dr. Arif Zainuddin. Menurut buku Abnormal Psychology karya dari Jeffrey S. Nevid, orang dengan ketergantungan NAPZA akan kembali kambuh, hal ini bisa disebabkan oleh coping stress yang buruk, problem solving yang buruk atau bahkan hingga fase tubuh menginginkan zat tersebut tanpa kita ketahui dan inginkan. Setelah melakukan beberapa sesi Focus Group Discussion bersama dengan para pasien di RSJD dr. Arif Zainuddin ditemukan bahwa pasien memiliki problem solving skill yang kurang, hal itu disampaikan oleh pasien berinisial Z yang berkata bahwa "Saya kambuh waktu itu karena ada banyak masalah di kampus yang membuat kepala saya penuh sekali, sehingga pada malam hari saya berinisiatif memakai zat tersebut kembali dengan tujuan agar saya bisa mengembalikan kebahagiaan saya dengan memakai zat tersebut". Hal ini menunjukan bahwa Problem Solving Skills yang dimiliki oleh pasien bersifat relatif rendah dikarenakan pasien yang kembali menggunakan zat terlarang tersebut.

Pada 24 Oktober 2023, mahasiswa Fakultas Psikologi melakukan kegiatan rehabilitasi sosial di RSJD dr. Arif Zainuddin dengan tema Psikoedukasi Problem Solving Skills Guna Mencegah Penggunaan Kembali Narkoba. Tujuan kegiatan ini adalah melatih Problem Solving pada pasien untuk mencegah kekambuhan penggunaan narkoba kembali oleh pasien. Materi yang disampaikan didasari oleh buku Training Curriculum on Drug Addiction Counseling yang diterbitkan oleh Familly Health International 360 hasil kolaborasi bersama Drug Rehabilitation Specialist di United State of America dan Vietnam. Kegiatan ini diawali dengan pengenalan diri kepada pasien, kemudian memberikan pre-test untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman pasien mengenai Problem Solving, kemudian  menjelaskan mengenai definisi Problem Solving, kemudian bagaimana proses untuk memecahkan suatu masalah, kemudian juga faktor yang dapat menghambat pemecahan masalah tersebut, dan pelatihan untuk memecahkan suatu masalah. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini terlihat dari post-test dan pelatihan Problem Solving yang telah diberikan dan menghasilkan bahwa pasien telah mengerti tatacara untuk memecahkan suatu masalah. Disamping pemberian materi dengan media power point ini, kami juga memberikan leaflet yang berisi tentang 5 Tips Meredakan Stress dan 5 Langkah Problem Solving agar nantinya dapat dibawa pulang dan jika kekambuhan itu muncul dapat digunakan sebagaimanamestinya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun