Di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu, lahan basah memainkan peran krusial sebagai penyerap karbon alami dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, ironisnya, ekosistem ini adalah salah satu yang paling terancam keberadaannya. Lahan basah seringkali dipandang hanya sebagai area tergenang air atau tanah lembap dan berlumpur, padahal pandangan ini tidak mencakup keseluruhan fungsi dan manfaatnya.
Lahan basah di Kalimantan Selatan ,  sebagian besar telah terdegradasi akibat pengelolaan lahan yang salah contohnya adalah konversi lahan yang tidak tepat , hal ini tentunya dapat mempengaruhi  produktivitas lahan dalam implementasi budidaya tanaman
APA ITU LAHAN BASAH ?
Lahan basah merupakan salah satu ekosistem yang paling dinamis dan kaya di bumi. Mereka meliputi berbagai jenis habitat, seperti rawa, payau, delta sungai, dan mangrove . Keistimewaan lahan basah terletak pada fungsinya yang sangat penting bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Yang mana area tanamannya terbentuk secara periodik atau permanen tergenang air , baik secara alami ataupun buatan.Â
Lahan basah mempunyai kontribusi signifikan  dalam kehidupan manusia seperti, Penyaringan Air , Pengendalian air , Habitat satwa , Penyerapan karbon, Sumber pangan , Mata pencaharian , Keseimbangan ekosistem , erosi , pengendali iklim global , fungsi ini menjadikan lahan basah kompenen penting dalam menjaga Kesehatan lingkungan dan Kesehatan manusia.
Lahan basah sering kali menghadapi ancaman dari konversi lahan, polusi air , pengundulan lahan , penangkapan ikan yang berlebihan , dan perubahan iklim, yang dapat mengurangi fungsi ekologis dan manfaatnya. Oleh karena itu, konservasi dan pengelolaan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem ini .
Berdasarkan permasalahan yang sering terjadi ini, saya Eka Yani, Mahasiswi prodi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Lambung Mangkurat dengan NIM 2410416120023, dalam mata kuliah Pengantar  Lingkungan Lahan Basah , yang diampu oleh Dr. Rosalina Kumalawati, M.Si. mata kuliah Pengantar  Lingkungan Lahan Basah, akan melakukan observasi secara langsung mengenai pemanfaatan lahan basah dalam konservasi keanekaragaman hayati di Kecamatan Sungai Tabuk.Â
Tujuan dari observasi ini adalah untuk memahami bagaimana lahan basah dapat digunakan secara optimal untuk melindungi dan meningkatkan keanekaragaman hayati, serta mengidentifikasi permasalahan dan peluang  apasaja , dalam upaya konservasi di wilayah tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gudang Hirang, Sungai Tabuk Kota, Ambumbun Jaya, Pematang Panjang, dan Pemakuan yang terletak di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten banjar , Kalimantan Selatan . Alasan saya menetapkan lokasi-lokasi tersebut sebagai tempat penelitian lahan basah  karena kawasan ini memiliki berbagai tipe lahan basah yang representatif untuk keanekaragaman ekosistem yang ada di daerah tersebut. Selain itu, daerah ini juga menghadapi tantangan yang signifikan terkait degradasi lingkungan dan perubahan penggunaan lahan, yang menjadikannya lokasi yang relevan untuk studi tentang pemanfaatan lahan basah dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati. Pengelolaan lahan yang masih bervariasi di wilayah ini memungkinkan saya untuk mengamati dan menganalisis berbagai strategi konservasi dan pemanfaatan yang diterapkan oleh masyarakat setempat.
1. PEMANFAATAN LAHAN BASAH DALAM EFESIENSI BUDIDAYA HOLTIKULTRA SAYURAN
Hortikultura sayur merupakan cabang dari hortikultura yang fokus pada budidaya berbagai jenis tanaman sayuran. Ini meliputi segala aspek yang terkait dengan penanaman dan merawat sayuran, Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan sayuran berkualitas tinggi yang dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat setempat bisa juga di jadikan nilai ekonomis dengan harga jual yang terjangkau.
2. PEMANFAATAN LAHAN BASAH DALAM BUDIDAYA HOLTIKULTURA BUAH
Pemanfaatan lahan basah dalam hortikultura buah memanfaatkan kondisi tanah yang kaya nutrisi dan kelembapan alami untuk menanam berbagai jenis buah,lahan basah juga dapat mendukung sistem agroforestri, di mana pohon buah-buahan ditanam bersama dengan tanaman lain yang bisa saling melengkapi dan meningkatkan produktivitas lahan.
3. PEMANFAATAN LAHAN BASAH DALAM OPTIMALISASI PERTERNAKAN
Pemanfaatan lahan basah dalam budidaya peternakan dapat memberikan nilai tambah untuk  peningkatan produktivitas, pengelolaan lingkungan yang lebih baik, dan efisiensi sumber daya. Dengan memanfaatkan karakteristik lahan basah, para peternak dapat mengembangkan sistem peternakan yang berkelanjutan, mengurangi limbah, dan memaksimalkan hasil produksi ternak.
4. PEMANFAATAN LAHAN BASAH DALAM BUDIDAYA PERIKANAN
Lahan basah menyediakan habitat alami yang kaya akan sumber daya, seperti air dan nutrien, yang mendukung pertumbuhan ikan dan organisme akuatik lainnya. Selain itu, praktik budidaya di lahan basah dapat meningkatkan produktivitas perikanan secara berkelanjutan sambil menjaga keseimbangan ekosistem. Pengelolaan yang baik dan berkelanjutan akan memastikan bahwa lahan basah terus memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan dalam jangka panjang, mendukung ketahanan pangan dan konservasi keanekaragaman hayati.
5. PEMANFAATAN LAHAN BASAH DALAM BUDIDAYA PANGAN
Lahan basah mendukung pengelolaan kelembapan yang optimal, mengurangi serangan hama, dan berkontribusi pada penyerapan karbon. Selain itu, lahan basah memungkinkan diversifikasi tanaman dan mendukung keberlanjutan produksi pangan. Secara keseluruhan, pemanfaatan lahan basah berkontribusi pada peningkatan hasil panen dan ketahanan pangan dengan menjaga keseimbangan ekosistem.
6.PEMANFAATAN LAHAN BASAH DALAM PERKEBUNAN
lahan basah dalam perkebunan memberikan manfaat signifikan dengan menyediakan sumber air, mengendalikan banjir, meningkatkan kualitas tanah, mendukung keanekaragaman hayati, dan membantu pengendalian hama secara alami. Pemanfaatan lahan basah secara bijak dapat meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas dalam sistem perkebunan.
Berdasarkan dari hasil pengamatan saya maka, Â ditemukan bahwa lahan basah di wilayah ini adalah salah satu aset alam paling berharga dengan fungsi dan manfaat yang sangat luas, dari perspektif ekonomi . Lahan basah ini bukan hanya sekadar kawasan alam yang menarik secara visual, tetapi juga menyimpan potensi besar.
Secara ekologis, lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk berperan sebagai benteng alami terhadap ancaman lingkungan yang kian meningkat, seperti banjir dan erosi. Daerah-daerah seperti Gudang Hirang dan Pemakuan, yang terletak di sekitar kawasan lahan basah, sering merasakan manfaat ini secara langsung, di mana lahan basah berfungsi sebagai kawasan resapan air yang mampu menahan limpasan air hujan yang berlebih, sehingga mengurangi risiko banjir yang bisa merusak infrastruktur dan lahan pertanian. Selain itu, lahan basah ini juga menjadi habitat penting bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Dari sudut pandang ekonomi, lahan basah di wilayah ini telah menjadi sumber penghidupan bagi ribuan penduduk.  Terdapat banyak  peluang yang dapat dikembangkan  di kecamatan ini , yaitu :
 a.) Hasil Pertanian
- Â Padi: Lahan basah di Desa Gudang Hirang sangat cocok untuk budidaya padi dengan metode sawah. Padi merupakan komoditas pangan utama yang memiliki nilai jual tinggi, terutama jika dikelola dengan baik untuk mencapai hasil panen yang optimal.
- Â Hortikultura Sayuran: Budidaya sayuran seperti cabai, singkong, terong, dan petai cina di lahan basah juga memiliki potensi nilai jual. Dengan teknik budidaya yang tepat, hasil panen bisa dipasarkan baik di tingkat lokal maupun regional, memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan
b.)Â Hasil Buah-Buahan
- Mengkudu : Budidaya mengkudu di Desa Sungai Tabuk Kota menunjukkan hasil yang baik karena tanaman ini tahan terhadap kondisi lahan basah. Mengkudu memiliki nilai jual tinggi, terutama untuk produk kesehatan dan suplemen herbal
- Kelapa: Perkebunan kelapa di Desa Pemakuan memanfaatkan kondisi lahan basah untuk produksi kelapa dan produk turunannya, seperti minyak kelapa, santan, dan gula kelapa, yang memiliki permintaan tinggi di pasar domestik dan internasional.
 c.) Perikanan
- Budidaya Ikan Air Tawar: Lahan basah di Desa Pemakuan cocok untuk budidaya ikan air tawar seperti nila dan lele. Ikan air tawar memiliki pasar yang luas, baik untuk konsumsi lokal maupun sebagai bahan baku industri makanan.
- Pengembangan Kolam Ikan: Â Potensi pembuatan kolam ikan di lahan basah bisa dimanfaatkan lebih lanjut, terutama untuk jenis ikan yang memiliki harga jual tinggi seperti gurami dan patin.
d.) Â Peternakan
- Â Â Peternakan Bebek dan Itik: Budidaya bebek dan itik di lahan basah Desa Abumbun Jaya memiliki nilai jual tinggi, baik dari segi daging maupun telur. Bebek dan itik yang dipelihara di lahan basah juga menghasilkan daging dan telur dengan kualitas yang lebih baik, yang menarik permintaan pasar.
- Â Â Peternakan Ayam: Peternakan ayam di lahan basah, yang dilakukan bersamaan dengan budidaya bebek, dapat meningkatkan produktivitas ternak. Ayam dan produk telurnya memiliki pasar yang luas dengan harga jual yang baik.
 5. Ekowisata
- Â Wisata Perahu dan Pengamatan Burung: Â Dengan mengembangkan potensi ekowisata di lahan basah, seperti wisata perahu menyusuri sungai dan pengamatan burung, Kecamatan Sungai Tabuk dapat menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Ini dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat.
- Edukasi dan Pengembangan Ekowisata Berbasis Lingkungan: Pengembangan ekowisata berbasis pendidikan lingkungan tentang pentingnya lahan basah dan keanekaragaman hayati juga dapat dijadikan sumber pendapatan, khususnya bagi sekolah dan organisasi yang tertarik dalam pelestarian alam.
 6. Produk Turunan Hasil Alam
- Â Â Produk Organik: Â Pemanfaatan pupuk organik dari lahan basah untuk meningkatkan kesuburan tanah dalam budidaya tanaman seperti sayuran dan buah-buahan dapat dipromosikan sebagai produk organik. Produk organik sering kali memiliki nilai jual yang lebih tinggi karena tingginya permintaan di pasar yang mengutamakan kesehatan.
- Â Pupuk dari Peternakan Bebek dan Itik: Kotoran bebek dan itik dari peternakan di lahan basah dapat dijadikan pupuk organik berkualitas tinggi, yang bisa dijual kepada petani atau digunakan dalam budidaya sayuran dan buah-buahan.
Dengan pengelolaan yang tepat, potensi-potensi ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Kecamatan Sungai Tabuk.
Namun, manfaat besar ini hanya dapat terus dirasakan jika pengelolaan lahan basah dilakukan dengan pendekatan yang bijaksana dan berkelanjutan. Tanpa pengelolaan yang tepat, ancaman seperti alih fungsi lahan, pencemaran dari aktivitas industri dan rumah tangga, serta eksploitasi berlebihan dapat merusak ekosistem lahan basah ini. Sudah ada beberapa kasus di mana bagian dari lahan basah di Sungai Tabuk mulai mengalami penurunan kualitas, yang berpengaruh langsung terhadap produktivitas lahan dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah komitmen kuat dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat lokal, maupun lembaga non-pemerintah, untuk menjaga dan mengelola lahan basah ini secara berkelanjutan. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lahan basah harus ditingkatkan, begitu juga dengan penerapan praktik-praktik ramah lingkungan dalam aktivitas ekonomi sehari-hari. Selain itu, peraturan dan kebijakan yang mendukung konservasi lahan basah harus ditegakkan dengan tegas, agar tidak ada lagi kasus-kasus pengalihan fungsi lahan yang tidak sesuai peruntukannya.
Dibalik peluang pemanfaatan lahan tersebut , di temukan juga beberapa permasalahan yang menghambat aktivitas mata pencaharian , yakni antara lain :
 a.) Degradasi Lahan Basah
- Â Â Lahan basah di Sungai Tabuk mengalami degradasi akibat konversi lahan yang kurang tepat. Alih fungsi lahan untuk pemukiman, industri, dan pertanian yang tidak ramah lingkungan menyebabkan hilangnya ekosistem alami. Hal ini mengakibatkan menurunnya produktivitas tanah dan hilangnya habitat penting bagi keanekaragaman hayati
b.) Pencemaran Air
- Â Â Pencemaran dari limbah rumah tangga dan industri menjadi masalah serius bagi lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk. Limbah cair yang dibuang tanpa pengolahan mencemari sungai dan lahan basah, sehingga merusak kualitas air dan mengganggu fungsi ekologisnya, seperti penyaringan air dan penyerapan karbon.
Â
c.) Banjir dan Erosi
- Â Â Lahan basah di Sungai Tabuk berperan penting dalam pengendalian banjir, namun perubahan penggunaan lahan dan penurunan kualitas lahan membuat daerah ini lebih rentan terhadap banjir. Selain itu, erosi tanah menjadi masalah serius, terutama di tepi sungai dan area pertanian yang menyebabkan penurunan kualitas lahan , seperti kejadian banjir beberapa tahun yang lalu mengakibatkan banyaknya lahan yang rusak akibat banjir yang menghantam permukiman warga dan merusak ekosistem yang ada.
d.) Perubahan Iklim
- Â Â Perubahan iklim global, seperti meningkatnya suhu dan perubahan pola curah hujan, mempengaruhi kestabilan ekosistem lahan basah. Fenomena ini membuat lahan basah lebih rentan terhadap kekeringan dan perubahan musiman, yang mengganggu keseimbangan lingkungan di Sungai Tabuk.
Â
e.) Kurangnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
- Â Â Masyarakat lokal sering kali kurang memahami pentingnya lahan basah dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kehidupan mereka. Hal ini menyebabkan praktik-praktik seperti pembakaran lahan, pembuangan limbah sembarangan, dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang mempercepat kerusakan lahan basah.
Â
f.) Â Alih Fungsi Lahan untuk Pemukiman
- Â Â Seiring dengan pertumbuhan penduduk, banyak lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk yang dialihfungsikan menjadi area pemukiman. Pembangunan ini tidak hanya mengurangi luas lahan basah, tetapi juga meningkatkan risiko banjir karena hilangnya area resapan air alami.
g.) Minimnya Dukungan Infrastruktur untuk Pengelolaan Lahan Basah
- Â Â Infrastruktur pengelolaan lahan basah seperti sistem irigasi, dan bendungan sering kali kurang memadai atau tidak dikelola dengan baik. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pengelolaan air dan lahan yang lebih efisien, terutama untuk aktivitas pertanian dan konservasi.
Permasalahan-permasalahan ini menuntut adanya kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta untuk menjaga keberlanjutan ekosistem lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus mengambil peran aktif dalam menjaga dan melestarikan lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk. Dengan memahami pentingnya lahan basah bagi keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan kehidupan, kita dapat berkontribusi melalui edukasi, pelestarian lingkungan, serta penerapan praktik-praktik ramah lingkungan. Tindakan nyata kita saat ini akan memastikan bahwa lahan basah tetap terjaga untuk generasi mendatang, mendukung keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H