Mohon tunggu...
Eka Yani
Eka Yani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S-1 Geografi , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Lambung Mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Lahan Basah dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati Kecamatan Sungai Tabuk

9 September 2024   08:38 Diperbarui: 9 September 2024   09:44 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(  sumber gambar : geotagging pribadi )

c.) Banjir dan Erosi

  •    Lahan basah di Sungai Tabuk berperan penting dalam pengendalian banjir, namun perubahan penggunaan lahan dan penurunan kualitas lahan membuat daerah ini lebih rentan terhadap banjir. Selain itu, erosi tanah menjadi masalah serius, terutama di tepi sungai dan area pertanian yang menyebabkan penurunan kualitas lahan , seperti kejadian banjir beberapa tahun yang lalu mengakibatkan banyaknya lahan yang rusak akibat banjir yang menghantam permukiman warga dan merusak ekosistem yang ada.

d.) Perubahan Iklim

  •    Perubahan iklim global, seperti meningkatnya suhu dan perubahan pola curah hujan, mempengaruhi kestabilan ekosistem lahan basah. Fenomena ini membuat lahan basah lebih rentan terhadap kekeringan dan perubahan musiman, yang mengganggu keseimbangan lingkungan di Sungai Tabuk.

 

e.) Kurangnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

  •    Masyarakat lokal sering kali kurang memahami pentingnya lahan basah dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kehidupan mereka. Hal ini menyebabkan praktik-praktik seperti pembakaran lahan, pembuangan limbah sembarangan, dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang mempercepat kerusakan lahan basah.

 

f.)  Alih Fungsi Lahan untuk Pemukiman

  •    Seiring dengan pertumbuhan penduduk, banyak lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk yang dialihfungsikan menjadi area pemukiman. Pembangunan ini tidak hanya mengurangi luas lahan basah, tetapi juga meningkatkan risiko banjir karena hilangnya area resapan air alami.

g.) Minimnya Dukungan Infrastruktur untuk Pengelolaan Lahan Basah

  •    Infrastruktur pengelolaan lahan basah seperti sistem irigasi, dan bendungan sering kali kurang memadai atau tidak dikelola dengan baik. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam pengelolaan air dan lahan yang lebih efisien, terutama untuk aktivitas pertanian dan konservasi.

Permasalahan-permasalahan ini menuntut adanya kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta untuk menjaga keberlanjutan ekosistem lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk.

Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus mengambil peran aktif dalam menjaga dan melestarikan lahan basah di Kecamatan Sungai Tabuk. Dengan memahami pentingnya lahan basah bagi keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan kehidupan, kita dapat berkontribusi melalui edukasi, pelestarian lingkungan, serta penerapan praktik-praktik ramah lingkungan. Tindakan nyata kita saat ini akan memastikan bahwa lahan basah tetap terjaga untuk generasi mendatang, mendukung keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun