Bersinergi dengan beberapa institusi pendidikan yang ada di Kota Blitar seperti SMAK Diponegoro dan Universitas Islam Balitar (Unisba), Perpustakaan Proklamator Bung Karno menggagas kegiatan bertajuk "Sukarno Study Club" yang mewadahi para generasi millenial di tingkat sekolah menengah atas maupun universitas dalam melestarikan ide, gagasan dan pemikiran nasionalime Bung Karno sebagai founding father bangsa Indonesia. Kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan selama enam kali pertemuan di setiap akhir pekan ini dikemas dalam Bahasa Inggris, sehingga peserta tidak hanya bertambah wawasan kebangsaannya tentang Sukarno, namun juga terasah kemampuan berbahasa Inggrisnya.
Penggunaan Bahasa Inggris ini tak lepas dari keinginan untuk meneladani pribadi Sukarno sendiri yang unggul dalam penguasaan bahasa asing, bahkan banyak bahasa asing telah dikuasainya hingga beliau dikenal sebagai tokoh besar dengan kemampuan polyglot atau orang yang mampu menguasai lima atau lebih macam bahasa. Sukarno diketahui telah menguasai setidaknya lebih dari enam bahasa, yang meliputi Bahasa Indonesia, Jepang, Belanda, Inggris, Perancis, Arab, Jerman, Jawa, Sunda dan Bali. Oleh sebab itulah, generasi millennial yang merupakan penerus bangsa harus meneladani kepiawaian sosok besar  Sukarno dalam berbahasa, khususnya untuk penguasaan bahasa internasional yakni Bahasa Inggris.
Dalam kegiatan tersebut dihadirkan narasumber dari para pegiat literasi seperti Juni Rahmawati, Agustina Dewi Puspita dan Ulil Fuadah. Peserta mendapatkan materi tentang Sukarno dari para narasumber yang kemudian memberikan penugasan yang dapat dikerjakan dengan berpedoman pada buku referensi tentang Sukarno yang ada di Layanan Koleksi Khusus Bung Karno Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Dengan begitu, kegiatan ini juga menjadikan koleksi perpustakaan menjadi termanfaatkan dan para peserta bisa memperdalam wawasan tentang Sukarno tak hanya dari pemaparan materi para narasumber, namun juga dari buku bacaan yang ada di Layanan Koleksi Khusus Bung Karno. Pada puncaknya, peserta dapat menyajikan hasil penugasan yang telah diberikan dalam bentuk presentasi berbahasa Inggris.
Selain mendalami pemikiran Sukarno, terlebih dahulu para peserta dikenalkan secara lebih dekat dengan sosok pribadi Sukarno, mulai dari riwayat keluarga, masa kelahirannya yang menginspirasi adanya julukan Sukarno Putra Sang Fajar, masa kecil, hingga riwayat singkat Sukarno sepanjang kehidupannya. Kesemuanya dikemas untuk memberikan edukasi sejarah kepada para peserta sehingga mereka lebih mudah dalam menginternalisasi pemikiran Sukarno tentang nasionalisme dan secara berkelanjutan dapat mengakar pada jati diri mereka untuk mewujudkan generasi millennial Indonesia yang berjiwa nasionalis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H