Menjadi sebuah keniscayaan bagi perpustakaan sebagai tempat belajar sepanjang hayat untuk selalu bersinggungan dengan dunia pendidikan. Hal ini tak lepas dari salah satu fungsi perpustakaan itu sendiri yang notabene merupakan sarana edukasi bagi masyarakat luas. Perpustakaan diharapkan mampu menjadi sumber pengetahuan maupun sumber ide-ide inovatif yang akan mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang cerdas dan beradab sebagaimana cita-cita besar bangsa Indonesia sejak dulu kala. Perpustakaan harus mampu mendorong upaya perbaikan kualitas pendidikan, yang salah satu poin pentingnya adalah tentang pendidikan karakter. Perpustakaan sebagai media edukasi memegang peran penting dalam character building bangsa Indonesia. Pendidikan yang berhubungan erat dengan informasi dan ilmu pengetahuan tentu bisa didapatkan secara lengkap di perpustakaan. Melalui buku-buku yang tersedia, menjadikan masyarakat menyadari jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia. Melalui buku-buku di perpustakaan, nilai-nilai kebangsaan dan budi pekerti luhur kembali disiram dan ditumbuh suburkan. Sebagai wadah, pusat dan gudang ilmu pengetahuan, perpustakaan merupakan suatu kekuatan untuk mengembangkan karakter suatu bangsa.
Dewasa ini, pendidikan karakter berbasis Pancasila sedang masif digalakkan di institusi-institusi pendidikan. Dalam kurikulum pendidikan terbaru yang lebih dikenal dengan sebutan Kurikulum Merdeka, Pancasila menjadi pondasi dalam upaya membentuk karakter anak bangsa yang berkualitas dan lebih unggul. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila digadang-gadang akan mampu mewujudkan generasi emas berjiwa Pancasila yang memiliki beberapa karakter utama seperti (i) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (ii) Berkebhinekaan global, (iii) Bergotong royong, (iv) Mandiri, (v) Bernalar kritis, serta (vi) Kreatif
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa yang sarat akan nilai-nilai luhur sudah seharusnya diinternalisasikan pada masyarakat luas, lebih khusus pada para pelajar yang notabene merupakan generasi penerus yang menjadi pioneer dalam memajukan bangsa Indonesia. Tak heran maka Pancasila dijadikan referensi utama dalam membangun karakter Profil Pelajar Pancasila yang merepresentasikan pelajar Indonesia sebagai insan pembelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Sehubungan dengan peran perpustakaan sebagai sarana pendidikan karakter, Perpustakaan Proklamator Bung Karno juga turut memberikan kontribusi dengan memfasilitasi institusi-institusi pendidikan dalam implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Perpustakaan Proklamator Bung Karno dengan keistimewaan Soekarno sebagai "roh" nya tentu tak dapat dipisahkan dari Pancasila yang dulu lahir dari pemikiran besar Soekarno. Tak ayal jika kemudian Perpustakaan Proklamator Bung Karno dipilih sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Banyak institusi pendidikan baik dari Blitar maupun luar kota yang bersinergi dengan Perpustakaan Proklamator Bung Karno guna pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Di perpustakaan ini, pelajar dibimbing untuk mengeksplorasi pengetahuan tentang Pancasila, mengenal riwayat Soekarno sebagai pemrakarsa lahirnya Pancasila, dan belajar untuk mengejawantahkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang pelajar. Harapannya, hal ini bisa menjadi pondasi bagi para pelajar untuk membangun dan merealisasikan terwujudnya karakter-karakter Pelajar Pancasila yang pastinya juga masih membutuhkan proses panjang dan daya dukung lainnya untuk terealisasi secara holistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H