Membicarakan literasi di masa kini tentu cakupannya tidak hanya sebatas pada kemampuan membaca dan menulis semata. Literasi dapat dimaknai secara luas sebagai suatu kemampuan dalam menginterpretasi dan memberi makna pada suatu informasi.  Dengan kemampuan tersebut, pengetahuan dapat dikembangkan sehingga mendatangkan manfaat lebih luas untuk masyarakat. Pentingnya kesadaran berliterasi  sangat mendukung keberhasilan seseorang dalam menangani berbagai persoalan. Melalui kemampuan literasi, seseorang tidak saja memperoleh ilmu pengetahuan tetapi juga bisa mendapatkan sepenggal pengalaman yang menjadi pembelajaran berharga untuk masa yang akan datang.
Sejalan dengan hal tersebut, perpustakaan sebagai salah satu penggerak literasi kini tidak hanya menjadi sebuah tempat yang sekedar digunakan untuk mencari dan membaca buku semata. Label "Perpustakaan adalah gudang buku" mampu ditanggalkan oleh Perpustakaan Proklamator Bung Karno yang sepanjang sepak terjangnya dalam memberikan jasa pelayanan di bidang perpustakaan telah adaptif terhadap perubahan kebutuhan masyarakat akan informasi. Perpustakaan Proklamator Bung Karno terus mengembangkan berbagai macam inovasi untuk memberikan pelayanan prima pada masyarakat yang tak hanya terbatas sebagai penyedia informasi, namun juga harus mampu difungsikan sebagai tempat bagi masyarakat untuk mengembangkan diri dan berliterasi secara lebih baik.
Ditambah lagi dengan fenomena pandemi Covid-19 yang memberikan perubahan signifikan di berbagai sektor, terutama dalam hal ekonomi. Masyarakat sangat membutuhkan rangkulan untuk memulihkan perekonomiannya, dan hal ini dijawab dengan tindakan nyata oleh Perpustakaan Proklamator Bung Karno sebagai salah satu pelayan publik. Stigma masyarakat akan perpustakaan perlahan dirubah, bukan hanya tempat untuk membaca dan menulis, namun juga dapat dimanfaatkan untuk membangun dan mengembangkan ekonomi rakyat, serta sebagai tempat untuk belajar sepanjang hayat.
Untuk itulah sepanjang tahun 2022 Perpustakaan Proklamator Bung Karno berusaha memotivasi masyarakat untuk meningkatkan ketrampilan dan kemandirian dalam berbagai agenda yang dikemas dalam tajuk Literasi,. Manfaat keberadaan perpustakaan diharapkan mampu dirasakan secara nyata oleh masyarakat lewat berbagai agenda seperti Literasi Kopi, Literasi Hasta Karya, Literasi Bordir, Literasi Seni dan Budaya, serta Literasi Vlogging. Masyarakat yang bergabung sebagai peserta dibimbing dan dilatih oleh narasumber yang kompeten pada bidang masing-masing. Peserta terbuka secara luas baik untuk kalangan umum, mahasiswa maupun wirausahawan yang ingin meningkatkan wawasan serta kompetensinya.
Dari Literasi Kopi, masyarakat diharapkan mampu membangun ekonomi mandiri melalui produksi olahan kopi yang kini makin digandrungi masyarakat. Begitu pula dengan kegiatan literasi lainnya seperti pada Literasi Hasta Karya yang memberikan bimbingan dan pelatihan dalam pembuatan kerajinan tangan yang bernilai jual seperti kotak hantaran. Literasi Bordir melatih ketrampilan dalam menghasilkan karya bordiran yang juga diharapkan mampu membantu masyarakat dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan, serta Literasi Vlogging yang begitu diminati oleh generasi muda untuk mengembangkan ketrampilan mereka dalam pembuatan video blog yang tidak hanya meningkatkan kemampuan melek digitalnya namun juga dapat mendatangkan pundi-pundi penghasilan jika kemampuan ini terus diasah dan dikembangkan. Tak ketinggalan pula pada kegiatan Literasi Seni dan Budaya yang merupakan salah satu upaya Perpustakaan Proklamator Bung Karno dalam melestarikan khasanah budaya Jawa dan Indonesia secara luas lewat berbagai macam pagelaran musik dan tari tradisional maupun modern.