Berikut adalah kasus Bung mengenai adanya 17 transfer bermasalah:
Setelah menghabiskan waktu lebih dari sembilan bulan, melibatkan tim yang terdiri dari 20 investigor forensik dan memakan biaya 850 ribu pound (semula hanya 600 ribu pound), investigasi yang dilakukan Quest di bawah pimpinan Lord Stevens terkait kasus bung, gagal menyebutkan secara transparan nama manajer, pejabat (officials) dan tim yang diduga melanggar aturan dalam transfer pemain.
Meski demikian, Stevens dkk mendapat tambahan waktu dari Liga Premier untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap 17 transfer yang dinilai masih bermasalah. Sehingga dari 362 transfer yang diselidiki, 345 di antaranya dianggap bersih dan tidak cacat hukum. Dari ke-17 transfer tersebut, sebagian besar di antaranya merupakan transfer yang melibatkan sejumlah pemain dan agen asing.
Selain itu, seperti yang dilansir Independent, Stevens menyebutkan delapan “agen utama” yang dinilainya tidak dapat bekerja sama dengan timnya saat investigasi berlangsung. Meski menolak menyebut nama, Stevens menegaskan akan meminta bantuan dari FA dan FIFA untuk “mengejar” kedelapan agen utama tersebut.
Poin penting lainnya dari penjelasan tentang hasil laporannya itu, Stevens yang dalam konferensi persnya didampingi Chief Executive Liga Premier, Richard Scudamore, juga “menjewer” FA. “FA dan unit kerjanya tidak mempunyai kredibilitas di mata publik dan klub. Sebagian dari masalah yang terjadi disebabkan FA tidak mempunyai investigator forensik dan akuntan yang mumpuni,” tegas Stevens.
Berikut rincian hasil kerja Stevens dkk. Terbagi dalam dua bagian, hasil investigasi dan rekomendasi.
Hasil investigasi:
- Penyelidikan yang dilakukan mempunyai “keterbatasan” untuk menentukan apakah ada klub, manajer tim atau pejabat klub yang dapat dianggap bersalah dalam kasus bung (suap, pembayaran ilegal) dari 362 transfer permanen (bukan pinjaman, on-loan) yang terjadi pada periode 1 Januari 2004 sampai 31 Januari 2006. Tidak ada bukti yang berhasil ditemukan.
- Namun, terdapat 17 deal transfer yang belum bisa “dicoret” dan delapan “agen utama” yang menolak bekerja sama selama berlangsungnya penyelidikan. Tim Quest telah mendapat izin tambahan waktu untuk menyelidiki lebih lanjut transfer yang bermasalah tersebut dan meminta bantuan FA dan FIFA.
- Lord Stevens dkk menemukan fakta masih banyaknya rekomendasi hasil penyelidikan bung pada 1997 yang belum ditindaklanjuti atau diadopsi dalam aturan transfer. Stevens menemukan tiga klub yang melanggar regulasi, dan 16 klub gagal dalam membuktikan aransemen finansial terkait transfer yang wajar.
- Fakta lain yang diketemukan tim, banyak pemain yang tidak tahu menahu dengan tingkah agen mereka. Dari 15 transfer dapat diketahui, besarnya fee yang diterima agen jauh lebih besar daripada gaji pemain itu sendiri dalam setahun. Dalam tiga kasus, pembayaran kepada agen tidak disertai bukti pembayaran. Dua klub gagal melakukan perjanjian ‘hitam di atas putih’ dengan agen. Sementara, enam klub lainnya pun gagal mengidentifikasikan agen yang berperan dalam transfer pemain.