Pangsa ekspor dan impor dalam GDP berdasarkan system of national accounts. Baik ekspor (X/Y) dan impor (M/Y) telah meningkat secara substansial relative terhadap GDP sejak pergantian abad, mulai dari level rendah kurang dari 10% di tahun-tahun sebelumnya.Â
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Jepang selama tahun 1960-an tidak didorong oleh meningkatnya ketergantungan ekspor Negara itu tetapi oleh permintaan pasar dalam negeri yang meningkat.
Pangsa ekspor akan terus meningkat. Karena kekurangan pasokan tenaga kerja sering menyebabkan upah yang lebih tinggi, sangat kecil kemungkinannya bahwa produksi di Jepang akan pulih kembali setelah menghadapi persaingan yang ketat melawan impor dari saingan kompetitif berupah rendah di luar negeri.Â
Hal ini mengartikan lonjakan pangsa impor. Selain itu, outsourcing lintas batas harus menjadi bagian penting dari perluasan impor Jepang.
Pasar tenaga kerja domestik di Jepang mengalami perubahan selama periode stagnan setelah runtuhnya the bubble economy. Perubahan ini setidaknya sebagian merupakan akibat dari globalisasi, meskipun populasi yang menua dan perlambatan pertumbuhan ekomoni merupakan penyebab yang lebih penting.
Sumber :Â
PPT: Fenomena Cross Border Outsourcing, Prof. Apollo, Mei 2022
Eiichi, T. (2018). Cross-Border Outsourcing and Boundaries of Japanese Firms. Amicrodata Economic Analysis. Spinger, Singapore.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H