Pada modul 1.4 ini kita CGP angkatan 6 diharapkan mampu mengamati bagaimana sistem rancangan dis ekolah masing-masing dapat menciptakan lingkungna positif serta mendukung murid menjadi pribadi yang bahagia, mandiri, dan bertanggungjawab, sesuai filosofi ki Hadjar Dewantara. Di modul 1.4 ini CGP mempelari bagaimana disiplin positif dan nilai kebajikan universal, teori motivasi, hukumand an penghargaan, serta restitusi. Selain itu juga tentang keyakinan kelas, kebutuhan Dasar manusia dan dunia berkualitas, dan yang terakhir adalah Restitusi : 5 posisi kontrol sekaligus Restitusi : Segitiga restitusi.Â
Berikut hal yang saya bagikan dalam praktik aksi nyata yang saya disiminasikan dengan rekan guru di SMP N 3 Pamotan. Yang pertamaadalah disiplin positif dan nilai kebajikan Universal. Saya menjelaskan bagaimana makna kontrol dari paparan teori kontrol Dr. William Glasser serta miskonsepsi yang terjadi di kehdupan sheari-hari, serta dapat menjelaskan perubahan paradigma stimulus respon kepada teori kontrol Selain itu juga saya menjelaskan bagaimana makna disiplin positif, dan mengamati penerapannya di lungkungan serta kaitan teori Kontrol, jadi dengan kata lain saya sebagai CGP juga diharapkan dapat menjelaskan pentingnya memilih dan menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan sisepakati seluruh warga sekolah, sehingga kelak tercipta sebuah budaya positif.Â
Selanjutnya yang Kedua, Teori Motivasi, hukumand an penghargaan, restitusi. Saya juga menjelaskan konsep teori motivasi, hukuman dan penghargaan dengan pendekatan restitusi. Selain itu, CGP juga dapat melakukan pengamatan dan peninjauan atas praktik penerapan konsep-konsep tersebut di lingkungan SMP Negeri 3 Pamotan.Â
Ketiga, Keyakinan Kelas. Saya sebagai CGP harus juga mampu menganalisis pentingnya memiliki keyakinans ekolah/kelas sebagai fondasi dan arah tujuans ebuah sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau peramsalahan di dalam sebuah skeolah/kelas. karena itu CGP dapat menjelaskan proses pembentukan diri peraturan-peraturan beralih ke keyakinan kelas.Â
Keempat, kebutuhan Dasar manusia dan dunia berkualitas. CGP dapat menjelaskan kebutuhan dasar yang menjadi motif dari tindakan manusia baik murid maupun guru. Selain itu, CGP dapat menganlisis dampat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar terhadap pelanggaran peraturan dan tindakan yang tidaks esuai dengan nilai kebajikan.Â
Berikut dokumentasi aksi nyata yang telah saya lakukan.Â
https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/166010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H