Lembar-lembar berserakan. Kupunguti satu persatu. Â Mencoba kembali melapangkan hatiku. Mencoba menerima takdir yang menghampiriku.Â
Apakah aku bahagia? Â Ya, sudah seharusnya. Di lembaran itu telah tertulis hari bahagiaku. Hari yang bersejarah bagi kehidupanku. Hari dimana akan ada sosok yang senantiasa melindungi dan menyayangiku. Â Aku harus yakin akan hal itu.Â
Lembar-lembar berserakan. Â Kukumpulkan kembali. Â Layaknya mengumpulkan kepingan kenangan yang tersisa. Hati yang terluka.Â
***
Bintang masih gemerlapan di luar sana. Â Tawa canda telah melunturkan rasa penatku. Aku tak pernah menyangka akan merasakan ini jua. Â Ketika dahulu masih terngiang betapa meragunya diriku menapaki dunia pernikahan.Â
Dua bocah kecil berlarian di dekatku. Â Tawa cerianya menghancurkan ketakutanku. Â Aku kini telah menjadi sosok ibu. Â Betapa bahagianya.Â
Rasanya baru kemarin saja.Â
Pernikahan itu datang lalu mengubah kehidupanku.Â