Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka di Balik Serpihan Hati

12 Desember 2018   14:45 Diperbarui: 12 Desember 2018   14:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gilakkk....kamu memang gilakkk" kata Harris.

Aku menatapnya tajam, ada hak apa lelaki yang baru mengenalku seminggu yang lalu mengatakan bahwa aku gila.

"Sorry, maksudku cuma kamu tentor yang bisa mengajar bidang studi apapun. Fisika, kimia, matematika, biologi, bahasa inggris" kata Harris.

"Namanya juga tentor pengganti" jawabku asal saja.

"Tapi kamu tentor kesayangan Manajer cabang Kusumabangsa dan murid-muridmu adalah siswa sekolah terbaik di Surabaya"

"Memangnya Mas Harris nggak tahu aku mantan siswi sekolah itu"

Lelaki bernama Harris menatapku, "Kalau begitu aku salah sudah jatuh hati padamu"

Aku terbelalak. Bayangkan menyatakan cinta di ruang tentor sebuah lembaga bimbingan belajar, tidak romantis sama sekali.

"Aku seperti pungguk merindukan bulan" keluh Harris.

Aku hanya meringis tidak menanggapi pernyataannya.

Semenjak berkuliah di kampus merah, banyak kaum Adam yang sengaja ataupun hanya coba-coba untuk mendekatiku. Aku sama sekali tak peduli apabila mereka ada hati untukku. Bagiku, kuliah di kampus merah itu sudah sangat mengecewakan. Aku harus kehilangan satu-satunya orang yang selama ini kuinginkan untuk di dekatku, Bram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun