Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka di Balik Serpihan Hati

12 Desember 2018   14:45 Diperbarui: 12 Desember 2018   14:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memendam rasa ini sendirian.

Ku tak tahu mengapa  aku tak bisa

Melupakanmu

 

Lirik lagu dari Utopia mengalir lembut di telingaku. Membuat suasana jadi begitu melankolis.

'Aku akan menikah' pesan singkat Bram masih juga terngiang di telingaku. Aku belum juga membalas pesan singkatnya. Entah mengapa justru aku malah bersedih. Seharusnya sebagai seorang sahabat, aku tidak boleh mencemburui kekasih ataupun calon istrinya. Toh selama ini Bram tidak pernah menunjukkan ada ketertarikan kepadaku. Aku hanyalah gadis tomboy, yang tak pernah peduli perasaan laki-laki yang mendekatiku.

"Hai Ganesha..." sapa Harris mengejutkanku.

Sejenak kuseka airmata yang hampir tumpah begitu saja.

"Hai Mas Harris"

"Ada jadwal mengajar apa hari ini?"

"Fisika  kelas delapan dan Kimia kelas sepuluh" jawabku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun