Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Luka di Balik Serpihan Hati

12 Desember 2018   14:45 Diperbarui: 12 Desember 2018   14:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ganesha maafkan aku ya"

"Buat?"

"Mengabaikan perasaanmu saat itu"

"Perasaan apa?" aku mencoba tak mengakui betapa terlukanya hatiku. Bahkan saat itu aku seringkali menangis sendirian mengingat pernikahannya.

"Jadi kau tidak pernah ada rasa suka padaku?"

Aku menggeleng pelan, "Aku selalu menganggapmu sebagai sahabat terbaikku"

Aku berlalu meninggalkannya, meninggalkan sosok yang pernah meninggalkan hatiku. Membuat hatiku menjadi serpihan tanpa rasa. Meskipun pada akhirnya kutemukan lelaki lain yang mau menikahiku, tanpa peduli akan masalaluku. lelaki yang tak pernah berharap banyak atas cintaku. Lelaki yang kini selalu disampingku, menegarkanku dan selalu mencintaiku. Cinta yang tanpa luka.

===

Sepuluh tahun yang lalu

 

Serpihan hati ini kupeluk erat, akan kubawa sampai kumati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun