Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Logika Dikalahkan Logika (3)

2 Oktober 2018   13:47 Diperbarui: 2 Oktober 2018   14:06 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta itu bagaikan kupu-kupu

Indah dan selalu ingin kita sentuh

Tapi kupu-kupu berhak memilih  dimana dirinya akan hinggap

Jika kita memaksa untuk mendekatinya, dirinya akan terbang menjauh

Namaku Rey, dirinya bernama Ganesha Prameswari.

Ruangan kerjaku bukan kantor seperti biasanya. Banyaknya mesin dengan suara super bising sudah akrab dalam keseharian kami. Karena bekerja di dekat mesin-mesin yang berbahaya maka kebanyakan pegawai di sini adalah laki-laki. Sedangkan pegawai perempuannya tidak sampai sepuluh persen dari total pegawai.

Kulihat Ganesha dan Sinta sedang menuju ke arah ruanganku. Ganesha dan Sinta memang sejak kemarin berencana mengunjungj kantorku, mereka akan bertanya system kerja beberapa mesin yang kami operasikan. Hal ini penting untuk kami sebagai siswa magang. Meskipun aku dan mereka berbeda kantor, tapi kami masih satu perusahaan. Dan wajib bagi kami tahu ilmu dasar, termasuk pengoperasian mesin yang kami jalankan.

"Hai Nes...Hai Sinta..." sapaku menyambut mereka.

"Hai Abang Rey..." balas Ganesha tanpa menghiraukan tatapan senior-seniorku yang rupanya ingin berkenalan dengan mereka.

"Nesha, Sinta kenalkan ini Mas Ihsan. Dia sudah empat tahun menangani mesin ini" kataku sambil mengenalkan pada salah satu seniorku yang terkenal cukup handal dalam pengoperasian mesin. Karena di ruangan kami jarang dikunjungi wanita, hebohlah seisi ruangan.

"Hey....di loker Ihsan lho ada fotonya..." teriak seorang senior yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun