Mohon tunggu...
Hannsubriyatin09
Hannsubriyatin09 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pengetahuan bisa terjadi dari kamu terus membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mengidentifikasi Masalah pada Manajemen Konflik

28 Februari 2023   22:50 Diperbarui: 28 Februari 2023   22:58 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hanna; "ilustrasi konflik lahir"

Cara mengidentifikasi masalah pada manajemen konflik

Sarang- Identifikasi menjadi langkah awal dalam melakukan penelitian, dimana mereka bisa mengetahui titik kerucut masalah yang akan diteliti. Proses identifikasi yang dilakukan dalam mengamati fenomena berlajut dengan observasi masalah, serta melakukan survey.

Masalah dapat dicari atau diidentifikasi melalui  kelima pancaindra manusia yakni melalui pengamatan, pendengaran, penglihatan, perasa serta penciuman. Konflik timbul dari beberapa gesekan seperti kesenjangan (gap) antara das sole dan das sein, dimana keinginan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Ada tiga cara  yang bisa dilakukan untuk melakukan identifikasi masalah yakni; menemukan masalah, identifikasi masalah serta membuat kalimat permasalahan yang menjelaskan permasalahan yang telah teridentifikasi.

Fungsi yang dapat kita manfaatkana dalam melakukan identifikasi yakni sebagai perumusan yang dilakukan dengan mengembangkannya menjadi sebuah wawasan baru, bentuk dorongan untuk menemukan titk malasah yang akan diteliti. Mempersempit bahasan atau masalah yang harus diidentifikasi dan diselesaikan.

Identifikasi masalah tersebut mewujudkan penguraian masalah dan penegasan Batasan permasalahan yang akan diselesaikan, maka yang terjadi yakni hanya beberapa saja yang akan dibahas. Menjelaskan bagaimana masalah yang ditemukan oleh penelitin dan ini akan dia Bahasa dalam tulisannya. Permasalahan yang diusung juga akan disetai alasan mengapa hal ini diungkap oleh peneliti. 

Dengan prinsip dasar bahwa ini terjadi karna ada kesenjengan apa yang seharusnya terjadi dan kenyatan yang ada. Kesenjangan ini bisa berupa hasil dari beberapa penelitian sebelumnya dengan variabel, tujuan ataupun teknik yang digunakan sama, maka dalam latar belakang perlu untuk menyajikan data atau beberapa fakta yang nyata dan mendukung untuk dilakukanya penelitian ulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun