Mohon tunggu...
Setiawan Eka
Setiawan Eka Mohon Tunggu... profesional -

Menulis itu integratif skill terakhir dan tersulit dalam linguistik... Mesti banyak pengetahuan untuk dapat menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Saling Sindir Warnai Diskusi Cagub-Cawagub Lampung (Anti Demokrasi Wani Piro)

10 Maret 2014   17:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:05 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aksi saling sindir antar cagub-cawagub mewarnai diskusi bertajuk politik gula-gula yang digelar di Restoran Rumah Kayu, Minggu (9/3) malam. Namun, demokrasi cantik ditunjukan tiga cagub-cawagub yang menghadiri dialog itu yakni pasangan cagub Herman HN - cawagub Zainudin Hasan, cagub M Alzier Dianis Thabranie serta cawagub Muklish Basri. Meski berkompetisi, mereka tetap bersedia berjabat tangan dan berpelukan satu sama lainnya.

Suasana harmonis tambah menjadi ketika cagub dari Partai Golkar dan Hanura M Alzier Dianis Thabranie tiba di lokasi diskusi. Sejak memasuki ruangan, senyuman khas ala ADT berikut sentilan berisi joke dilontarkannya disambut riuh tawa dan tepuk tangan peserta diskusi. "Maaf saya terlambat baru pulang dari kegiatan di Lampung Tengah. Eeh ada Herman, Zainudin dan Mukhlis," katanya seraya berjabat tangan dan memeluk Herman HN, Zainudin. Tapi Alzier tidak berjabat tangan dengan Mukhlis dengan raut bercanda. "Ini mah kongsi saya dulu," selorohnya disambut tawa Mukhlis dan audiens serta media yang meliput diskusi.

Dalam diskusi itu, ketiga cagub-cawagub sepakat tidak akan melakukan money politik dalam pilgub 9 April ini. "Saya sih siapapun yang mimpin Lampung ini nanti, yang penting mau membangun, memajukan dan mensejahterakan rakyat aja. Tapi kalau mau Lampung Aman pilih nomor 4. Jangan pake sembako sabun gula, Herman HN jangan bagi-bagi sabun lagi," singgungnya dengan nada bercanda.

Menanggapi itu Herman HN sontak tertawa. Dan menjelaskan bila dirinya sudah tidak lagi membagikan sabun sejak ditetapkan menjadi calon. "Kalau sebelum ditetapkan saya bagi-bagi. Itu sedekah, gak pakai APBD. Saya ikhlas buat rakyat. Kalau sudah ditetapkan ya gak lagi cukup, ada aturan mainnya," jawab dia menimpali.

Dia berharap yang memimpin Lampung nantinya memiliki pengalaman yang cukup dalam pemerintahan dan memimpin.

Sementara Cawagub pasangan Herman HN, Zainudin Hasan mengatakan anti demokrasi wani piro. Sebab menurutnya itu akan membodohi rakyat dan akan mengorbankan rakyat juga nantinya. "Kalau cuma atas dasar kepentingan pribadi jangan jadi pemimpin di Lampung. Saya ga ada bagi-bagi apa itu. Kasian rakyat dibodohi terus," sebut dia.

Sementara cawagub pasangan Berlian Tihang, Mukhlis Basri mengatakan sependapat dengan Herman HN. Menurutnya cagub-cawagub nomor urut 1 paling senior dan paling berpengalaman baik dalam memimpin daerah dan birokrat. "Nomor urut 1 kalau gitu Pak Herman yang paling berpengalaman. Pak Herman dulu baru menjadi Kepala Dinas, nah Berlian Tihang sudah jadi Sekda. Sementara saya, sudah dua periode jadi Bupati, pak Herman baru 1 periode jadi walikota," sebutnya dengan tawa.

Meski begitu, Bupati Lampung Barat itu juga sepakat bila pilgub kali ini tidak melakukan politik uang dan membodohi rakyat demi kepentingan pribadi, kelompok dan golongan.

Sayangnya dalam diskusi itu hanya pasangan Herman-Zainudin yang komplit mengikuti diskusi, sementara cagub Berlian Tihang dan Ridho Ficardo tidak hadir. Demikian juga dengan cawagub Lukman Hakim juga tak terlihat menghadiri diskui.Selain cagub-cawagub, acara yang digagas pemuda anti demokrasi wani piro itu juga diikuti oleh akademisi, mahasiswa serta NGO.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun