Motivasi Ekstrinsik, Pentingkah?

Hari ini, aktivitas belajar anak-anak dimulai baik yang sekolah formal maupun non formal. Di TPA tempat saya mengajar siang hari setelah saya mengajar pagi, hari ini kegiatannnya menghafal Surat-surat Juz 30 dimulai dari surat Annas sampai Annaba. bersama guru-guru anak- anak dibimbing dahulu untuk membaca bersama-sama surat per surat, dimulai dari Surat Annas sampai Atta kasur terlebih dahulu sambil dibenarkan bacaan tajwidnya pelan-pelan. 

Sesudah itu, Anak-anak mencoba untuk menghafalnya. anak yang sudah hafal maju kedepan untuk di perdengarkan kepada teman-temannya. Semula tidak ada anak yang berani maju, karena malu dan ber alasan belum hafal. Akan tetapi setelah berkali-kali di bujuk jika hafal akan diberi hadiah, ada 2 anak yang memberanikan diri maju kedepan dan ternyata sudah hafal. Anak-anak seusia sekolah Dasar memang masih perlu diberi motivasi dari luar/ekstrensik agar punya semangat untuk meyelesaikan tugas. 

Belum ada motivasi sendiri dari dalam/intrinsiknya. Saat saya belajar di PMM (Platform Merdeka Mengajar), saya membaca bahwa motivasi itu harus dari diri sendiri bukan karena orang lain bukan karena hadiah atau hukuman. Jika saya langsung menerapkan kepada mereka sepertinya sulit dan perlu waktu. Jadi agar mereka kelak punya motivasi dari sendiri, tak ada salahnya kita sedikit mengajarkan motivasi dari luar dulu sampai sedikit demi sedikit di ajarkan caranya punya motivasi dari sendiri. Memang Perlu waktu dan proses yang cukup lama untuk mereka. tapi tak ada salahnya kita mencoba menerapkannya bukan?? 

Selamat menunaikan ibadah puasa hari kelima 

27032023 Eka Wahyu Echasmile