Mohon tunggu...
Eka SeptyLina
Eka SeptyLina Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

saya mahasiswa semester 1 di universitas negeri syarif hidayatullah jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hukum Dakwah dalam Al-Quran dan Hadist dan Hubungan Ilmu Dakwah dengan Ilmu Lainnya

16 April 2024   09:40 Diperbarui: 19 April 2024   19:28 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dakwah harus dilakukan dengan tujuan untuk mencari keridhaan Allah, bukan untuk tujuan-tujuan duniawi yang dalam bahasa Al-Quran disebutkan sebagai senda gurau dan main-main. Hubungan ilmu dakwah dengan ilmu lainnya adalah yang sangat erat, karena ilmu dakwah selalu membutuhkan bantuan dan kerja sama dari ilmu-ilmu lain untuk mengembangkan teorinya dan memahami objek studi materi dan objek studi formanya. Ilmu dakwah mengalami keadaan yang demikian, seperti ilmu pengetahuan yang selalu berhubungan atau bahkan saling membutuhkan satu sama lain untuk mengembangkan teorinya.Ilmu dakwah memiliki hubungan dengan ilmu-ilmu lain seperti ilmu psikologi, ilmu konseling, ilmu komunikasi, ilmu penyuluhan, ilmu sosiologi, dan lain-lain. Ilmu dakwah menerangkan seluk beluk dakwah islam, atau penyampai ajaran islam kepada orang lain, memiliki kaitan erat dengan ilmu agama islam seperti tafsir, fikih, perbandingan agama, dan lainnya.

Ilmu dakwah juga memiliki hubungan dengan ilmu sosial politik, yang merupakan ilmu sosial yang mengajarkan sesuatu menurut apa adanya dan bukan membicarakan bagaimana sesuatu itu seharusnya. Kebutuhan akan ilmu pengetahuan semakin pesat dalam menjalani berbagai aspek aktivitas manusia sesuai dengan spesifikasi yang dijalankan. Semakin derasnya arus perubahan zaman, menuntut disiplin ilmu pengetahuan untuk berkembang sesuai dengan yang dibutuhkan zaman tersebut.

Hal ini berarti terjadi korelasi antara satu aspek disiplin ilmu dengan ilmu lainnya. Sebuah kenyataan Ketika sebuah ilmu pengetahuan berkembang pasti ada ilmu lain yang membantunya dalam perkembangan tersebut. Begitu juga ilmu dakwah. Dari zaman Rasulullah SAW hingga sekarang, terjadi berbagai perbedaan-perbedaan cara berdakwah. Hal ini disebabkan kemajuan-kemajuan zaman yang sangat pesat.

Setiap ilmu pengetahuan pasti memiliki segi estetika dan dinamik. Segi yang terakhir ini merupakan perkembangan ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan tidak mengenal titik berhenti, akan tetapi merupakan proses yang berlangsung secara  terus-menerus menuju teori yang dikembangkannya. Memang seperti itulah suatu ilmu, ia selalu berhubungan atau bahkan saling membutuhkan satu sama lain untuk mengembangkan teorinya. Ia tidak bisa berkembang tanpa bekerjasama dengan ilmu lainnya. Demikianlah dengan ilmu dakwah, ilmu dakwah juga mengalami keadaan yang demikian ilmu dakwah selalu membutuhkan ilmu-ilmu lainnya dalam memahami objek studi materi dan objek studi formanya. Bentuk Kerjasama antar ilmu dakwah dengan ilmu lainnya dapat dijelaskan dalam pembahasan berikut:

  • Ilmu Dakwah dengan Ilmu Psikologi

Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Studi mengenai psikologi dalam kegiatan dakwah belum berkembang di Indonesia. Meskipun begitu, komponen dari perspektif ini sudah dikembangkan termasuk dalam tadzkir dan tambih sebagai salah satu bentuk dakwah, yaitu “pengingatan” dan “penyadaran” pada diri sendiri. Seorang da’I atau mubaligh yang melakukan “pengingatan dan “penyadaran” terhadap dirinya sendiri karena terjadi kekhilafan atau kesalahan tanpa disadari, maka terjadi komunikasi atau dakwah secara intrapersonal.

  • Ilmu Dakwah dengan Ilmu Komunikasi

Komunikasi sederhana dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu. Dalam pelaksanaannya, komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Komunikasi dakwah dapat menggunakan berbagai media untuk mengarahkan dan membangkitkan minat pada penerima dakwah. Media yang digunakan dalam komunikasi dakwah diklasifikasikan ke dalam dua kategori: media massa dan media nirmasa.

Pada dasarnya, media yang digunakan dalam komunikasi dakwah harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dari penerima dakwah. Media massa adalah pilihan yang baik untuk mencapai penerima yang banyak dan luas jangkauan, sementara media nirmasa lebih efektif dalam situasi Dimana khalayak lebih tertumpu dan ingin mendapatkan informasi yang lebih spesifik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun