Mohon tunggu...
eka septianingsih
eka septianingsih Mohon Tunggu... mahasiswa -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2015

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Bentor atau Becak?

20 September 2015   21:01 Diperbarui: 20 September 2015   21:01 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malioboro, Yogyakarta- sepanjang jalan Malioboro kita pasti akan menemukan becak motor atau yang sering disebut bentor. Salah satu kendaraan asli Gorontalo ini sudah pasti banyak diminati masyarakat pengguna jasa angkutan umum. Cepat dan murah, namun patut kita ketahui bentor belum memiliki sertifikat uji kelayakan dari pemerintah DIY.

            Hingga saat ini kepolisian masih sering melakukan razia bentor. namun hal itu tidak berpengaruh besar terhadap pemilik maupun pegguna jasa bentor. pemilik bentor beranggapan, mereka tidak mau menyerah untuk mendapatkan sertifikat uji kelayakan.

            Pemrintah DIY beranggapan semua kendaraan yang di modif harus ada sertifikat uji kelayakan, bahkan kendaraan keluaran pabrik sekaligus. Hal ini sesuai dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan bermotor yang dirakit atau dimodifikasi dan tidak mendapatkan uji tipe dari Kementerian Perhubungan dalam hal ini berbentuk becak motor (bentor) dilarang beroperasi di jalan raya. Namun hingga kini bentor masih banyak yang beroperasi meski tanpa ada uji kelayakan dari pemerintah.

            Bentor itu sendiri adalah hasil modifikasi antara becak dan motor. Meski belum ada uji kelayakan pengguna jasa bentor tidak berkurang bahkan tidak merasa takut. Mereka tetap merasa nyaman, alasannya cepat dan murah. Tidak seperti becak yang dikayuh manusia. Bentor menggunakan mesin sepeda motor.

            Di kawasan Maliobaro masih banyak penarik becak dibandingkan dengan bentor. namun masyarakat lebih tertarik terhadap bentor. meski sudah berkali-kali dilakukan razia pembentor masih banyak ditemukan hampir di seluruh Jogja. Polisi pun hanya bisa merazia bentor.

            Hingga saat ini komunitas bentor masih terus berjuang demi sepucuk kertas sertifikat uji kelayakan dari pemerintah DIY. Mereka terus berjuang tak kenal lelah meski berkali-kali terkena razia kepolisian.

    

    

    Jika dibandingkan antara becak dan bentor, tentu saja dua kendaraan ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Seperti yang telah kita ketahui becak adalah kendaraan roda tiga dengan tenaga dari manusia. Keuntungan dari becak itu sendiri adalah tidak adanya polusi udara dan menghemat BBM (Bahan Bakar Minyak) selain itu becak juga tidak menyebabkan suara bising. Namun banyak masyarakat yang tidak mau naik becak karena lambat dan tak sedikit yang merasa kasihan terhadap tukang becak ketika mengayuh becak dengan beban yang tidak sebanding dengan kekuatan fisik mereka.

            Sedangkan bentor adalah modifikasi antara becak dan motor. Tenaga yang digunakan tentu saja tenaga motor atau mesin. Bentor itu sendiri berasal dari daerah Gorontalo. Banyak yang beranggapan bahwa naik bentor itu lebih nyaman karena cepat sampai tujuan dibandingkan dengan becak. Namun kekurangan bentor itu sendiri adalah banyak memerlukan Bahan Bakar Minyak (BBM). Menyebabkan suara bising karena menggunakan mesin. Dan menyebabkan polusi terutama polusi udara. Ketika kita naik bentor kita terkadang akan merasa khawatir karena bentor lebih cepat dari becak dan karena posisi kita ada di depan sopir.

            Menurut saya sendiri terserah pada kita, mau menggunakan alat transportasi apapun. Namun lihatlah dari berbagai segi, jangan hanya melihat dari sisi kecepatannya saja. Namun lihat juga dari sisi keuangan, kenyamanan, danpaling penting dari segi keamanan. Mau kita milih bentor, becak, delman, trans jogja, bis, atau kendaraan yang lainyya. Yang penting kita merasa nyaman dan aman. Jangan lupa juga sesuaikan dengan keadaan keuangan kita ya...! selamat memilih alat transportasi dengan bijak..

           

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun