Mohon tunggu...
Eka Sarmila
Eka Sarmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long Life Learner

Halo! Perkenalkan saya Eka. Menulis adalah cara saya untuk bertukar cerita kepada orang lain pada jangkauan yang lebih luas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kompleksitas Penanganan TBC, Pahami Gejala, Risiko Penularan, dan Dampaknya

8 April 2023   13:14 Diperbarui: 8 April 2023   13:21 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto. Tangpan Layar Seminar tentang TBC yang diselenggarakan oleh RS Pelni

Diperingati setiap tanggal 24 Maret, Tuberkulosis (TBC) masih menjadi PR besar masalah kesehatan di Indonesia. Pasalnya, terjadi peningkatan kasus infeksi tuberkulosis (TBC)  dari tahun 2020 hingga 2021. 

Mengutip dari kompas.id terjadi lonjakan kasus infeksi dari 824.000 kasus (2020) menjadi 969.000 kasus (2021). Hal ini membuat Indonesia naik 1 peringkat dari posisi 3 menjadi posisi 2 dunia.  

Meskipun, pengobatanya telah dijamin oleh pemerintah guna mencapai indonesia sehat bebas TBC nyatanya masih banyak pasien yang tidak tuntas berobat. Alasannya, sudah merasa enakan, tidak lagi bergejala, dan bosan minum obat. 

Padahal, orang yang telah terinfeksi TBC tidak boleh putus untuk mengkonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT). Sebab risiko resistensi obat, karena perilaku ini jadi jauh lebih tinggi. 

Umumnya, kuman TBC menyerang organ paru. Kuman ini juga dapat menginfeksi bagian tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, sendi, otak, hingga tulang. 

TBC Punya Gejala Khas Sampai Tak Bergejala

Foto Brgfx dari Freepik.com
Foto Brgfx dari Freepik.com
Dibandingkan infeksi bakteri lainnya, Tuberkulosis jauh memiliki pengobatan yang lebih panjang. Umumnya pasien TBC mesti minum obat minimal selama 6 bulan. Namun, hal ini bergantung pada kondisi klinis pasien yang menderita penyakit ini. 

Melalui seminar "Ayo Bersama Akhir TBC, Indonesia Bisa" dalam rangka memperingati hari TBC Sedunia, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Pelni, dr. Berly, Sp. P menjelaskan bahwa gejala umum yang khas dari infeksi tuberkulosis  paru adalah batuk terus menerus. Baik yang berdahak ataupun tidak. 

Selain itu, gejala lain yang dapat timbul diantaranya demam berkepanjangan, sesak napas, berat badan menurun, dahak bercampur darah, dan berkeringat di malam hari tanpa adanya sebab yang jelas. 

Bila memiliki gejala-gejala tersebut, baiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan tingkat I seperti klinik ataupun puskesmas terdekat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun