Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Model Problem Based Learning (PBL) mampu memberikan peningkatan signifikan dalam literasi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN 2 Sungai Penuh) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) kelas X. Literasi, kemampuan untuk memahami, menilai, dan menggunakan informasi, merupakan landasan penting untuk kesuksesan dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
Model PBL dipilih karena dapat mendorong keterlibatan aktif siswa, meningkatkan pemahaman konsep IPAS, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, siswa diberikan proyek-proyek yang terkait dengan IPAS untuk dikerjakan dalam kelompok. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan tes literasi sebelum dan setelah penerapan model PBL.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBL berhasil meningkatkan literasi siswa SMK. Mereka menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, memahami konsep-konsep IPAS dengan lebih baik, dan lebih terampil dalam mengidentifikasi serta memecahkan masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran ini.
Penerapan PBL bukan hanya efektif dalam meningkatkan literasi siswa, tetapi juga mendorong perkembangan keterampilan berpikir kritis. Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk merancang, melaksanakan, dan menyajikan proses pembelajaran yang relevan dengan dunia nyata.
Dengan demikian, PBL dapat dianggap sebagai pendekatan yang efektif dalam meningkatkan literasi siswa SMK di mata pelajaran IPAS. Hal ini memberikan manfaat penting dalam persiapan siswa untuk sukses dalam pendidikan dan karier mereka. Model ini membantu siswa untuk lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata yang kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H