Mohon tunggu...
eka rizky amalia
eka rizky amalia Mohon Tunggu... -

saya tinggal di kabupaten lombok barat, kecamatan kediri desa karang kuripan barat, dan sekarang saya menempuh pendidikan tinggi di unram

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masyarakat dalam Jeratan Kenaikan Harga BBM

31 Maret 2015   18:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:43 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengaku sudah menggelar rapat dengan Komisi VII DPR RI, kemarin malam, Senin 30 Maret 2015. Dalam rapat tersebut membahas tentang cara-cara penghitungan dan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) secara keseluruhan.

Dia menyampaikan bahwa hampir seluruh anggota Komisi VII DPR RI mendukung tentang kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM untuk jenis premium dan solar, masing-masing sebesar Rp500 per liter. Menurut saya, Okelah mereka setuju dengan kenaikan harga bbm, tetapi di satu sisi mereka tidak menyadari akan penderitaan yang masyarakat alami. Mereka para petinggi pemerintah hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri, tanpa mereka tahu apa yang dirasakan dan diderita oleh masyarakat dan warganya. Apalagi seperti mereka masyarakat menengah ke bawah yang tidak menjangkau tingginya harga bbm.

Katanya juga, uang subsidi bbm ini akan diberikan pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan, Oleh karena itu, kata Sudirman, dengan kenaikan harga BBM ini, masyarakat yang tidak mampu bisa lebih merasakan bantuan pemerintah secara langsung. Tapi yang saya lihat, faktanya hanya sedikit masyarakat menengah bawah yang menerima subsidi ini. Hal ini dikarenakan oleh survei yang tidak sesuai dengan keadaan masyarakatnya, mereka hanya asal mensurvei keadaan masyarakat yang ada. Yang mereka berikan subsidi adalah masyarakat yang berada. Jadi kasiahan sekali mereka yang masyarakat menengah bawah yang tidak menerima susbsidi bbm, sedangkan harga bbm sekarang sedang melambung tinggi.

Selain harga bbm yang melambung tinggi, harga barang pokok seperti bahan-bahan keperluan sehari-hari ikut melambung tinggi. Semua ini semakin membuat masyarakat terjerat akan harga-harga kebutuhan yang semakin tidak terjangkau dengan keadaan dan kondisi masyarakat menengah kebawah. Coba pemerintah pikirkan dan renungkan, mengapa di Indonesia ini banyak terjadi kejahatan yang merajalela pada akhir-akhir ini ?

Itu semua dikarenakan tidak adanya lahan pekerjaan bagi mereka yang menganggur, dan tidak terjangkaunya harga barang-barang pokok bagi masyarakat menengah bawah. Itu mengapa masyarakat mencari uang yang tidak halal dengan berbuat kejahatan. Jika pemerintah peka dengan semua yang terjadi di negara kita sekarang, maka dengan senantiasa damailah negara kita. Dengan pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak, maka tidak ada kejahatan yang terjadi di negara kita.

Beginikah cara pemerintahan Indonesia yang sekarang, dengan menaik turunkan harga bbm dengan seenaknya dan sewenangnya tanpa mereka lihat nasib rakyat kecil yang tertindas dan dibuat tidak berdaya oleh kenaikan harga-harga yang dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan untuk saat ini, mencari uang saja susah, apalagi di tambah beban pikiran memikirkan harga bbm yang naik lagi dan lagi. Sebelum harga bbm yang sekarang naik, yang kemarin-kemarin juga sempat naik turun. Tetapi turunnya harga bbm tidak pula menurunkan harga bahan pokok. Inilah mengapa masyarakat semakin hari merasa terjerat oleh kenaikan-kenaikan yang tidak bisa di tanggulangi oleh pemerintah sehingga membuat masyarakat mencari nafkah dengan cara yang tidak hala, misalnya saja banyak pencurian dan pembegalan yang lagi marak-maraknya terjadi di negara kita saat ini.

Bagi para penguasa pemerintahan Republik Indonesia, tolonglah rakyatmu, bantu mereka dengan kebijakan-kebijakanmu. Jangan hanya mementingkan kekuasaanmu, pikirkan juga nasib rakyatmu yang terjerat oleh kebijakan-kebijakan yang kalian buat. Hingga rakyat dan semua masyarakat bisa dengan senantiasa tersenyum bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun