Learning Loss Mengancam Kualitas Generasi Penerus Bangsa

Learning Loss merupakan istilah yang sudah sering didengar dalam dunia pendidikan pada masa pandemic covid-19. Masyarakat di Indonesia sangat ketergantungan kepada pendidikan di sekolah hingga berimbas pada kemampuan belajar peserta didik hingga terjadinya learning loss atau dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia tidak siap dalam menghadapi pandemic ini. Dalam melawan pandemic ini pemerintah menetapkan kebijakan penutupan belajar disekolah atau dikenal dengan istilah pembelajaran jarak jauh alias belajar dari rumah namun pada kenyataan tawaran dari pemerintah ini tampaknya memiliki dampak yang tidak baik untuk peserta didik hingga ditemukan masalah yang dinamakan learning loss.

Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui makna atau arti dari learning loss. Dijelaskan secara singkat bahwasanya learning loss di mana sebuah generasi kehilangan kesempatan menambah ilmu karena ada penundaan proses belajar mengajar. 

Kebijakan pemerintah dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh ini banyak sekali menimbulkan kekhawatiran seperti terjadinya penurunan kualitas peserta didik seperti kualitas pengetahuan kognisi dimana merupakan proses peserta didik yang berhubungan dalam memperoleh pengetahuan dan pemahaman, kedua adalah kemampuan vokasi yaitu keterampilan peserta didik dalam mengenal model, prinsip, serta prosedur dalam mengerjakan tugas. Terakhir adalah kemampuan sosial yaitu keterampilan peserta didik dalam melakukan kerja sama, gotong royong, tolong menolong atau kegiatan sebagai makhluk sosial untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarkat. Ketiga kemampuan tersebut sangat penting untuk peserta didik karena merupakan faktor yang menentukan kualitas peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.

Sebenarnya banyak sekali faktor yang memyebabkan peserta didik di Indonesia mengalami learning loss beberapa diantaranya yang sering dijumpai adalah penyampaian materi yang tidak leluasa bahkan guru masih terus mencari metode pembelajaran yang paling efektif digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, peserta didik kesulitas bertanya maupun berkonsultasi masalah dalam belajar kepada guru, gangguan internet yang membuat banyak peserta didik, tenaga pengajar bahkan seluruh masyarakat yang mengeluh akan hal ini. 

Selain itu, orang tua sangat berperan penting bahkan menjadi tumpuan untuk peserta didik yang masih berada di TK ataupun masih di sekolah dasar. Orang tua disini bisa dikatakan berperan sebagai guru yang ada dirumah yang mengawasi proses berlangsungnya pembelajaran peserta didik,  mengajarkan materi yang ada dalam kurikulum bahkan tugas sekolah pun kebanyakan orang tua yang menyelesaikannya sehingga tidak sedikit peserta didik yang menjadi malas belajar karena terlalu mengandalkan orang tua. 

Tidak heran lagi jika banyak sekali orang tua yang mengeluh karena mengantikan tugas guru atau berperan sebagai guru yang berada dirumah karena memiliki banyak kendala dalam proses berlangsungnya pembelajaran. Namun, jika kita lihat lebih dalam lagi tidak hanya orang tua yang merasakan kesulitan pihak sekolah pun merasakan demikian contohnya seperti guru yang tidak puas dalam menjelaskan materi karena memiliki keterbatas akibat pandemic, jam belajar mengajar yang sedikit, serta sulitnya menjelaskan materi yang bersifat praktik.

Akibat dari permasalahan learning loss ini, ditakutkan peserta didik banyak mengalami ketertinggalan saat masa pandemic covid-19 ini telah selesai. Selain itu, jika dampak dari learning loss ini menurunnya kualitas peserta didik maka nantinya akan berimbas juga pada kualitas pendidikan, pembangunan pendidikan bahkan kepada dunia kerja. Bisa disimpulkan dari penjelasan diatas sudah jelas bahwa learning loss dampak dari pandemic covid-19 mengancam kualitas peserta didik dimana peserta didik merupakan generasi penerus bangsa. Terima kasih, sampai jumpa diartikel selanjutnya. Salam sehat dari saya Eka Rianti Prodi Administrasi Pendidikan FKIP Universitas Jambi. Aurduri, April 2022.