Bahagia. Satu kata beribu makna. Satu kata yang menjadi harapan semua orang di seluruh dunia. Sebenarnya apa definisi dari bahagia? Tentu setiap orang memiliki definisi bahagia sesuai versinya, tak bisa dianggap sama karena alasan seseorang bahagia memanglah berbeda. Bahagia adalah perasaan senang ketika mendapatkan sesuatu, mencapai target yang diharapkan ataupun hal lainnya yang membuat hati berbunga-bunga. Bahagia itu bukan melulu tentang harta, tahta dan kuota. Terkadang seseorang merasa bahagia hanya karena hal kecil yang menurut orang lain dirasa tidak ada maknanya. Bahagia itu sederhana. Berkumpul bersama keluarga saat mati lampu misalnya. Bertukar cerita tentang hal yang dialami dalam satu hari yang penuh rasa. Bahagia itu sangat sederhana. Saat mendengar suara klakson motor suami pulang bekerja, dan tak lupa membawa oleh-oleh gorengan saja, hati istri sudah sangat bahagia. Saat banjir orderan dan pemasukan lancar, kita sudah bahagia. Saat pak kurir JNE datang dengan motornya dan berkata "Pakeeet", itu senangnya tiada terkira. Seperti penantian lama yang datang indah  pada waktunya. Saling berbagi dan memberi saat kita memiliki rizki lebih pun termasuk salah satu alasan manusia untuk bahagia. Karena dengan begitu, ia akan merasa menjadi orang yang dapat bermanfaat untuk manusia lainnya. Karena dengan berbagi kebahagiaan, tanpa sadar kita juga menciptakan kebahagiaan untuk diri kita sendiri.
     Berbagi kebahagiaan juga dapat kita lihat pada masyarakat di pulau Bali. Mayoritas penduduk di pulau Bali beragama hindu. Namun di pulau Bali ini juga banyak warga asli maupun pendatang yang beragama Islam. Walaupun berbeda agama, mereka tetap bisa hidup dengan rukun, saling tolong menolong, saling berbagi dan saling memberi. Orang Bali biasa menyebutnya dengan istilah Menyame Braye. Mereka saling menghormati agama masing-masing. Mereka tidak pernah mengganggu agama lain saat beribadah  ataupun melakukan upacara adat lainnya. Karena bagi mereka keberagaman itu indah dan menjadikan dunia lebih cerah. Jadi janganlah jadikan perbedaan itu sebagai sebuah halangan untuk berbuat baik kepada sesama. Lantas, jadikanlah perbedaan itu sebagai hal yang indah dan lumrah. Jadikan perbedaan itu sebagai ajang untuk berbagi kebahagiaan, agar kehidupan menjadi nyaman dan tentram.
     Perlukah setiap orang merasa bahagia? Rasanya itu pertanyaan yang tak bisa dicerna. Karena manusia hidup di dunia tak ada yang ingin sengsara ataupun menderita, apalagi merana. Biar hidup sederhana, asalkan bahagia sudah sangat cukup baginya. Biar punya harta tak seberapa, asalkan bisa berbagi dengan sesama, sudah merasa menjadi orang yang berguna. Dan kita bisa berbagi kebahagiaan dimanapun dan kapanpun melalui cara apapun. Setiap orang perlu merasa bahagia agar eksistensinya tetap terjaga. Dengan bahagia, semua pikiran negatif akan sirna. Dengan bahagia, hati yang terluka akan sembuh dengan sendirinya. Dan bahagia jangan cuma kita yang rasa, tapi bagilah rasa bahagia itu pada sesama, terutama mereka yang hidupnya sengsara. Mereka yang garis ekonominya di bawah rata-rata. Mereka yang untuk makan sehari-hari pun bingung harus cari kemana. Bagilah  kebahagiaan yang kita punya dengan saling memberi dan menyantuni mereka yang butuh uluran tangan kita. Tak harus dengana harta. Dukungan kita pun sudah cukup membuat orang lain bahagia. Sama seperti JNE yang selalu berbagi kebahagiaan untuk para customernya.
      Siapa yang tidak kenal dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau yang biasa disebut JNE. Kini jasanya dipakai hampir di semua lapisan masyarakat untuk berbagai kepentingan. Didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno dan Djohari Zein bersama rekan usaha lainnya menjadi awal dari kesuksesan JNE hingga kini. Tiga dekade bukanlah waktu yang singkat untuk menjadikan JNE diakui oleh dunia. Mereka pun merintisnya dari awal dengan tujuan yang luar biasa, yaitu mampu melayani kebutuhan semua lapisan masyarakat dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Mungkin melalui cara ini JNE juga ingin berbagi kebahagiaan dengan semua lapisan masyarakat tanpa pandang suku, ras, agama ataupun golongan. Semua sama rata dan sama rasa, tak ada yang diperlakukan beda.
      JNE selalu berusaha memberikan pelayanan prima kepada setiap pelanggannya. Karena mereka ingin pelanggannya merasa bahagia. Jika kita lihat bagaimana perjuangan para kurir JNE agar paket yang kita pesan sampai tujuan tanpa cacat dan cela. Mereka berjuang melawan panasnya terik matahari yang membakar kulit mereka. Mereka tembus derasnya hujan tanpa memikirkan apa-apa. Mereka tangguh menerjang angin yang sangat kencang. Hanya demi satu tujuan, yaitu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerima. Hanya terkadang kita yang tak peka. Kita yang tak mau dengarkan alasan mereka. Kita yang marah saat barang tak datang tepat pada waktunya. Yang kita mau hanyalah barang yang kita pesan cepat tiba dan ada di tangan kita. Padahal mereka hanya manusia biasa. Dan setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangannya. Tanpa kita hiraukan bagaimana perjuangan mereka untuk membawa kebahagiaan kepada kita.
    Tanpa kita sadar, JNE telah memberi kebahagiaan di hidup kita. Karena berbagi kebahagiaan itu sangatlah indah. Berbagi kebahagian itu sangatlah mudah. Mulailah dari diri sendiri, untuk saling berbagi kebahagiaan. Untuk saling memberi dan menyantuni orang-orang yang membutuhkan. Belajarlah dari JNE yang selalu menaburkan benih-benih kebahagiaan di hati para pelanggannya. Rasakan dan nikmati indahnya 3 dekade berbagi kebahagiaan bersama JNE. Semoga mampu memberikan kebahagiaan hingga dekade dekade yang selanjutnya. Tetap semangat berbagi kebahagiaan dan maju terus JNE. JNE selalu di hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H