Mohon tunggu...
Eka Rahma
Eka Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk berbagi

Hi, saya ibu dengan dua orang anak putra dan putri. Setiap hari dalam hidup adalah belajar. jadi saya mulai menulis setiap pelajaran yang diajarkan oleh kehidupan dan menjadikan itu hikmah untuk saya pribadi, dan untuk orang di sekitar saya pada umumnya. mari saling berbagi, karena setiap hari tugas kita adalah mengulang kembali tombol START.

Selanjutnya

Tutup

Love

Menjadi Ibu

1 Desember 2021   10:00 Diperbarui: 1 Desember 2021   10:21 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

 Menjadi ibu bukanlah bahasan yang baru kita buka ketika kita sudah menikah dan merencanakan kehadiran buah hati. Kenapa? karena menjadi ibu harus kita rencanakan bahkan jauh sebelum kita menjadi seorang istri. menjadi ibu tidak sesederhana kita menikah, hamil dan melahirkan buah hati. ada proses sangat panjang di dalamnya yang melibatkan banyak tenaga, pikiran dan emosi yang naik turun tanpa kita sadari.

Awalnya terdengar tabu ya, membahas sesuatu hal yang bahkan belum pernah kita alami. bagaimana mungkin seseorang yang belum menikah memikirkan bagaimana menjadi ibu sedangkan menjadi istri saja belum. mari kita geser sedikit pemikiran ini menjadi lebih terbuka terhadap banyaknya peluang yang mungkin terjadi di luar espektasi kita sebagai wanita. 

perjalanan bayi sebelum terlahir ke dunia justru dimulai dari pribadi masing-masing kedua orang tuanya. bagaimana kelak mereka akan dibentuk dan dibesarkan oleh keduanya. Memilih orang yang tepat sebagai suami dan juga ayah bagi anak-anakmu nanti sama pentingnya dengan bagaimana kita memperbaiki diri kita hari ini.

Mulailah memperbaiki diri dengan hati-hati. Tidak ada perubahan yang instan terjadi dan merubah hidup seseorang dalam satu malam. berdoalah jika ternyata sampai saat ini jodohmu belum kunjung datang. Bukan untuk disegerakan, namun untuk Allah mudahkan jalannya menemukanmu.

Mari membuka sedikit cerita tentang bayangan menjadi ibu nantinya. mari menulis banyak harapan, masukan dan peluang kegagalan yang mungkin terjadi. menjadi istri tidak selalu seindah yang dibayangkan. tapi, selalu ada jalan keluar untuk kembali bersama. Pernikahan dua orang yang berbeda bukanlah untuk memperjelas perbedaan dalam rumah tangga. Nantinya perbedaan itu akan melahirkan sebuah gagasan dan wacana baru yang menambah khasanah keilmuan dalam berumah tangga. Sabar adalah kunci. Seusang apapun pepatah ini, tetap selalu pegang teguh. Sabar tidak pernah mengantarmu pada amarah. 

Pada akhirnya, kesimpulan dari tulisan ini adalah bukan tentang bagaimana menjadi ibu pada umumnya, tetapi bagaimana kita mempersiapkan masa itu datang nantinya. Masa yang akan datang dengan atau tanpa kita harapkan waktunya. dalam keadaan lapang atau sempit nantinya. dan dengan tulisan ini, semoga gambaran pra nikah yang akan terjadi nantinya dapat kita terima dalam keadaan ikhlas dan bahagia. Menjadi ibu yang bahagia itu penting,sangat penting. karena ibu adalah jantung rumah tangga.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun