Patah tulang bisa sembuh sendiri?
Yap Benar, Tapi bukan berarti jika mengetahui tulang patah kita tidak segera memberi Tindakan ya! Yuk simak artikel berikut
Tulang merupakan alat gerak pasif pada tubuh, tulang memiliki peran yang sangat penting pada Aktivitas kita sehari hari. Maka jika tulang patah, tentu sangat mengganggu aktivitas.
Pada dasarnya tulang yang patah akan bisa menyambung dengan sendirinya. Karena tubuh akan bereaksi dengan berbagai cara untuk mengatasi dan menyambung kembali patahan dan sembuh seperti sedia kala. Namun, tulang yang patah harus berada di posisi yang tepat dan terlindungi agar terjadi proses penyembuhan yang baik. Maka dari itu tetap diperlukan Tindakan dari dokter untuk membantu proses penyembuhan tersebut.
Tulang yang patah harus diperiksa terlebih dahulu dengan melalukan photo rontgen atau Sinar-X untuk mengetahui bagaimana kondisi patahan tulang tersebut. Dan juga harus segera mendapatkan penanganan agar menghindari masalah masalah lain yang dapat ditimbulkan seperti infeksi.
Bagaiamana sih cara tubuh menyembuhkan tulang yang patah?
Berikut adalah tahapan proses penyembuhan patah tulang
- Peradangan (Inflamasi)
Pada Fase Inflamasi akan terjadi pendarahan dan pembengkakan pada sekitar tulang yang patah dan juga menimbulkan rasa sakit. Inflamasi biasanya berlangsung beberapa hari dimulai pada saat terjadinya patah tulang.
- Pembentukan Kalus (Soft Callus)
Setelah proses peradangan selesai, maka akan terbentuk Soft callus pada tulang yang patah. Soft callus ini nantinya yang akan menjadi Tulang untuk menyambungkan kebali tulang yang patah.
- Penulangan Kalus (Hard Callus)
Setelah terbentuk kalus, kalus akan melakukan penulangan yang sering disebut juga dengan Hard Callus. Dimana pada fase ini kalus kalus sudah dapat dilihat dengan sinar-X.
- Remodeling Tulang
Setelah terbentuk Penulangan baru, tulang yang patah akan mengalami remodeling, yaitu proses memperbaiki atau merombak diri untuk mengembalikan dalam bentuk awal. Tahap remodeling ini membutuhkan waktu yang berbeda pada setiap orang, bergantung pada usia, kesehatan, jenis fraktur, dan tulang yang terlibat dalam insiden tersebut.
