Mohon tunggu...
Eka Purwanto
Eka Purwanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis itu hobi

penulis lepas sejak tahun 1998

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Pasar Baleendah, Semrawut, Becek dan Bau

19 Oktober 2021   15:01 Diperbarui: 19 Oktober 2021   15:02 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Pasar Baleendah Kabupaten Bandung kondisinya sangat memprihatinkan, Semrawut, kotor dan becek. Belum lagi, bau sampah yang menyengat. Hal itu dikeluhkan para pembeli dan pedagang yang berjualan di pasar Baleendah. Selama ini para pedagang pasrah dengan kondisi pasar yang tidak kondusif itu.

Lokasi pasar yang berada di jalan Siliwangi, kecamatan Baleendah itu dipenuhi lapak kaki lima semi permanen. Penataan yang kurang baik membuat pasar terlihat semrawut. Sebanyak 144 kios yang ada, hanya 72 lapak saja yang buka dan berjualan di pasar Baleendah.

Herman, pedagang beras di salah satu kios di Pasar Baleendah mengatakan akibat kondisi pasar yang semrawut omzet yang diperolehnya kini semakin menurun. Para pembeli relatif kesulitan menjangkau kios miliknya di depan pasar yang tertutup oleh lapak kaki lima dan genangan air hujan yang berwarna hitam.

"Penataannya parah dan sangat tak teratur. Lapak kaki lima banyak, yang punya kios tapi tak berjualan di kiosnya" ujarnya.

Parkir kendaraan roda dua pun tidak terpusat di satu tempat. Mereka yang hendak parkir bisa memarkirkan motor dimana saja. Jika hujan turun, area pasar tengah menjadi becek. Hal ini membuat calon pembeli berpikir ulang. Tak sedikit yang mengurungkan niat, enggan ke pasar itu.

Mobil pengirim barang susah masuk. Mereka harus drop barang di depan pintu masuk depan pasar.

"Hal itu membuat ongkos angkut menjadi bertambah,"tambah Herman.

Ia menuturkan, selain kondisi pasar yang semrawut, keamanan di pasar sangat memprihatinkan. Sebab, barang-barang di lima kios di blok B pernah digondol maling.

Penghuni blok B lainnya, Isur,65, mengaku waktu ramai di bloknya saat ini hanya dari pukul 04.00 dini hari hingga pukul 06.00 WIB. Selanjutnya, dari pukul 06.00 hingga sore terbilang sepi. Sebab, para pembeli sudah tertahan di lapak-lapak kaki lima yang berada di depan pasar dan di samping.

"Para pembeli lebih banyak beli ke kaki lima. Biasanya saya jualan bunga rampe yang laku mencapai setengah kuintal. Sekarang mah dua kilo juga sudah untung," ungkapnya.- ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun