Mohon tunggu...
Eka Purbowati
Eka Purbowati Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya berminat di bidang kebahasaan dan sastra, hal ini ditunjukkan dengan beberapa lomba dan kegiatan yang saya ikuti semasa SMA kebanyakan adalah kegiatan seperti drama, puisi, monolog, pidato, dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal sebagai Solusi di Era Globalisasi

21 Agustus 2024   23:57 Diperbarui: 22 Agustus 2024   00:35 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Era globalisasi telah membawa banyak pengaruh bagi perkembangan sosial dan budaya di Indonesia. Globalisasi telah membawa pengaruh budaya Barat yang didominasi oleh budaya konsumtif dan gaya hidup materialistik. Kondisi ini menimbulkan split dan kegamangan nilai karena masyarakat lebih mengagungkan nilai modern (Suradi, 2018). Akibatnya budaya konsumtif dan materialistik semakin memengaruhi pola pikir generasi muda. Padahal, keberlangsungan budaya lokal yang kental dengan nilai-nilai kearifan lokal turut membentuk karakter bangsa.

Era globalisasi memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ide-ide dan nilai-nilai baru di seluruh dunia. Namun demikian, globalisasi juga telah menggerus nilai-nilai budaya lokal bangsa Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi telah mematikan nilai-nilai kearifan lokal suatu daerah (Budiwibowo, 2016). Oleh karena itu, kita memerlukan upaya untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal melalui pendidikan.

Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah pendidikan yang menerapkan nilai-nilai budaya lokal dalam proses pembelajaran. Menurut Budiwibowo (2016), keanekaragaman masyarakat Indonesia dengan ciri kemajemukan budayanya tidak bisa secara otomatis terintegrasi menjadi kebudayaan nasional tanpa pedoman nilai-nilai budaya lokal. Pendidikan berbasis kearifan lokal merupakan suatu konsep pendidikan yang mengedepankan pengenalan terhadap nilai-nilai budaya lokal sebagai bahan ajar. Dengan demikian, peserta didik akan lebih memahami dan menghargai budaya masyarakatnya. Menurut Ghufronudin et al. (dalam Susilo & Irwansyah, 2019), kearifan lokal mengubah dan membentuk budaya lokal menjadi bermakna dan sesuai dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat secara kritis.

Pendidikan berbasis kearifan lokal memperkaya pendidikan nasional dengan memadukan nilai-nilai kearifan yang terkandung dalam kebudayaan lokal sebagai bagian dari pendidikan karakter. Pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menanamkan jati diri nasional pada generasi muda dan juga dapat meningkatkan daya saing bangsa di kancah global karena mampu melestarikan nilai-nilai budaya bangsa. Kearifan lokal yang dilestarikan melalui pendidikan akan menjadi ciri khas bangsa Indonesia di mata dunia. Dengan mempertahankan identitas kebudayaan melalui pendidikan, diharapkan mampu memperkuat eksistensi bangsa di tengah arus globalisasi. Dengan demikian, pendidikan berbasis kearifan lokal menjadi solusi untuk melestarikan identitas bangsa di tengah arus globalisasi.

Kearifan lokal juga dapat menumbuhkan karakter generasi muda yang berwawasan lokal dan global. Menurut Nadlir (Irwansyah, 2019), kearifan lokal harusnya dirajut dalam satu kesatuan kebudayaan untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang kaya akan nilai karakter bangsa berwawasan global. Pengenalan terhadap kearifan lokal dalam pendidikan diharapkan mampu membentuk generasi muda yang memiliki jati diri lokal. Dengan demikian, pendidikan berbasis kearifan lokal menjadi solusi untuk melestarikan identitas bangsa di tengah arus globalisasi.

Pendidikan berbasis kearifan lokal sangat diperlukan untuk membentuk karakter bangsa yang kuat di era global karena bisa menjadi media pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai, tradisi, dan praktik budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dalam masyarakat ke dalam sistem pendidikan nasional. Dengan memadukan kearifan lokal dalam kurikulum, pendidikan tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga menjadi medium untuk memperkuat identitas budaya dan nilai-nilai luhur bangsa.

Kearifan lokal yang mencakup berbagai aspek kehidupan seperti adat istiadat, bahasa, seni, dan norma sosial, memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu yang memiliki kesadaran dan kebanggaan terhadap identitas nasional. Dengan memanfaatkan nilai-nilai budaya lokal, pendidikan dapat menumbuhkan jati diri nasional serta meningkatkan daya saing bangsa. Oleh karena itu, pendidikan berbasis kearifan lokal merupakan solusi untuk menjawab tantangan globalisasi yang telah mengancam nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

 

Daftar Isi

Budiwibowo, S. (2016). Membangun Pendidikan Karakter Generasi Muda Melalui Budaya Kearifan Lokal di Era Global. Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran.

Irwansyah, A. S. (2019). PENDIDIKAN DAN KEARIFAN LOKAL ERA PERSPEKTIF GLOBAL. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Kajian Sejarah, 1-11.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun