dari biasanya 1,5 jam perjalanan menggunakan motor, saya hanya butuh waktu 30 menit saja untuk sampai ke nusa dua. maklum, saya nebeng dengan (lagi-lagi meminjam istilah mas wisnu nugroho) tim hore-nya pak beye yang pakai nomor polisi ri18. saya sendiri tidak tahu siapa yang menunggangi ri18.
sementara mobil alphard pak menteri mengekor mobil patwal yang sirenenya meraung-raung dan membuat pak polisi kalang kabut, saya juga ikut-ikutan ngekor di belakang mobil pak menteri. alhasil saya bisa sampai sangat cepat di nusa dua, meski motor merah saya kadang ngos-ngosan saat mengejar laju mobil mewah pak menteri.
ketika pulang dari nusa dua, lagi-lagi saya nebeng dengan rombongan tim hore pak beye. kebetulan saja saat saya pulang, dua mobil mewah yang dilengkapi dengan empat bintang di atas plat nomornya lewat.
rombongan tim hore yang satu ini beda dengan rombongan ri18. kalau ri18 hanya dikawal satu mobil patwal, dua bintang empat ini dikawal satu motor polisi militer dan dua motor patwal polisi. sementara di belakang bintang empat, dua ambulans juga ikut mengekor.
karena kebetulan lewat, akhirnya saya ikut saja nebeng meskipun hanya bisa sampai bandara ngurah rai. yang penting waktu tempuhnya jauh lebih singkat.
kunjungan pak beye ke bali, memang membuat banyak orang repot. sementara mobil pake beye dan rombongan tim horenya lewat, jalan menjadi sepi. sementara jalan lainnya jadi padat merayap karena arusnya dialihkan oleh pak polisi.
yang jelas, saya bersyukur karena gara-gara kehadiran pak beye dan tim horenya yang akan berkonfrensi di nusa dua membuat jalanan lancar. saya pun tidak harus berkeringat karena terjebak macet saat menuju nusa dua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H