Dam Terpedo istilah dam berasal dari bahasa Belanda yang berarti bendungan dan terpedo berarti pusaran,jadi dam Terpedo diartikan sebagai bendungan yang memiliki aliran sungai yang sangat deras.bendungan sudah ada di Indonesia sejak tahun 1900 pada masa kolonialisme Belanda banyak bendungan bendungan yang di bangun demi kelancaran jaman Belanda dalam mengambil rempah rempah atau hasil bumi lainnya.salah satunya dam terpedo ini yang berlokasi di Jember tepatnya di dusun Tanjungsari desa glundengan kecamatan Wuluhan yang dulunya di pakai oleh zaman Belanda untuk merampas semua hasil bumi rakyat setempat seperti jagung padi dan lain lainnya.Dam terpedo sendiri memiliki panjang sekitar 1350 ha.Di sisi kiri dan terdapat kereta dan rel kecil yang fungsinya sebagai mengangkut barang.Dam Terpedo juga cukup tinggi sekitar 15 meter dari bawah bendungan.Berdasakan sejarahnya dam ini di bangun oleh helmina utusan dari belanda yang di tepatkan di Jember untuk mengatur pemerintahan setempat  bendungan ini bendiri pada tahun 1921-1923 pada masa kekuasaan pada masa itu. Dari hasil wawancara dengan orang yang paling tua yang memang dia asli orang sekitar dam terpedo tersebut bahwasanya dulu ketika dam itu di bangun Belanda memberikan tumbal kepada dam tersebut dengan di buang di sungai tersebut dengan alasan yang belum di ketahui sampai sekarang kerap terjadi hal hal mistis yang masih menghantui warga setempat seperti ketika malam hari ada salah seorang warga yang hendak pergi ke kebun untuk mengecek kebun kerap mendengar suara nyanyian yang berasal dari bawah dam tersebut, sampai sekarang pun kejadian tersebut masih di percayai warga setempat bahwa yang mengeluarkan suara tersebut adalah wanita yang dulunya di jadikan tumbal. Dam terpedo juga menjadi saksi pembunuhan rakyat setempat dengan alasan tidak mau mengikuti perintah Belanda pada waktu itu , warga setempat di paksa untuk menjadi babu atau buruh dalam pembangunan dan tersebut jika ada yang menentang perintah Belanda maka langsung dibunuh di tempat dan di buang di bendungan tersebut.Panjang nya aliran sungai yang memisahkan antara wilayah pemukiman dan juga perkebunan membuat Belanda tertarik untuk membangun irigasi di wilayah tersebut, tujuan dari di bangunnya bendungan tersebut selain sebagai saluran irigasi ke kebun bendungan ini juga di fungsikan sebagai rel pendek yang fungsinya sebagai pengangkut barang berupa hasil perkebunan yang sudah di tanami sebelumnya.Belanda ingin sekali menguasai wilayah tersebut melihat kondisi alamnya yang sangat subur sangat cocok untuk di ambil hasil buminya untuk kebutuhan hidup para orang orang Belanda sebagai sumber pasokan makanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H