Mohon tunggu...
Eka Nur Salmah
Eka Nur Salmah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Undergraduate Student of Biology Departement - Universitas Indonesia

Helo welcome to my blog! enjoy the article guys :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Biologi Laut: Si Mamalia Air "Manatee" yang Telah Dilindungi

15 Desember 2019   22:07 Diperbarui: 15 Desember 2019   22:03 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: National Geographic Indonesia, 2016

Kalian sering dengar anjing laut? Ya, pastinya dong! Apalagi kalo kuda laut? lebih gak asing lagi. Nah, kali ini aku mau kenalin salah satu mamalia besar yang hidup di laut yaitu lembu laut (Manatee). Mau tau lebih lanjut? yuk simak artikel di bawah ini guys.

Lembu Laut atau biasa disebut  "Manatee" merupakan mamalia dari famili Trichechidae. Manatee memiliki warna abu-abu dengan tubuh besar mencapai 4,5 meter bahkan bisa lebih. Bentuk tubuh manatee ini setengah lingkaran (kipas), seperti pada gambar di bawah ini:

manatee-5df64966d541df44f0720422.png
manatee-5df64966d541df44f0720422.png
                                                                                                Sumber Gambar: W. Baker, 2003

Manatee memakan tumbuh-tumbuhan saja (herbivora). Reproduksinya sama dengan mamalia biasanya yaitu melahirkan dan menyusui. Manatee hidup di air tawar dan air asin yang hangat, cenderung dangkal dengan suhu stabil dan area yang cukup luas.

Banyak orang memburu Manatee karena harganya mahal. Selain itu, hewan ini diburu untuk diambil daging, kulit dan tulangnya. Tapi sekarang, hewan ini sudah di lindungi secara resmi oleh pemerintah setempat.

Walaupun sudah dilindungi kita harus tetap menjaganya dengan cara tidak membuang sampah (seperti, mata kail, benang pancingan, dll) di laut sembarangan karena dapat menyebabkan manatee kembali terancam punah.

Lembu laut sering berkumpul di perairan dekat stasiun pembangkit listrik yang hangat. Namun, akhir-akhir ini di AS stasiun-stasiun listrik sudah ditutup karena mengetahui lembu laut ini bergantung pada stasiun listrik tersebut. Duh kasian banget, terus mereka gimana dong nasibnya? Eitsss, gaperlu khawatir guys karena Badan Kehidupan Liar dan Perikanan AS sedang mencari cara memanaskan air bagi lembu laut ini.

Banyak faktor yang menjadi pengganggu kehidupan lembu laut ini, seperti aktivitas manusia, industri di tepi pantai, kegiatan nelayan dan kerusakan ekosistem pesisir. Oleh sebab itu, yuk sama-sama kita menjaga ekosistem di laut agar tidak menimbulkan dampak negatif untuk si "Manatee" ini, guys!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun