Krisis Moralitas serta Semakin Liarnya Tindak Kejahatan

Sungguh mengkhawatirkan era kini banyak sekali kasus penyimpanan sosial, berserakannya para opnum pelaku tindak kejahatan, hal ini karena minimnya moralitas bangsa, yang sikapnya mengedepankan egoisme karena ketidakpuasan hasrat pribadi.

Lantas bagaimana sikap kita dalam hal ini?

Penegakan keadilan pun dirasa kurang dalam menindak lanjuti, para korban yang menuntut keadilan juga masyarakat kurang puas akan imbalan hukum sang pelaku masyarakat banyak yang mengeluh, resah, juga takut jika kejahatan itu terjadi di lingkungan sekitar, bagaimana cara melihat ciri- ciri pelaku yang berkeliaran. Sehingga nanti orang-orang setidaknya dapat melakukan langkah awal untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan melihat hal ini sedemikian liar.

Apalagi akhir-akhir ini banyak kasus pelecehan, pelencengan, dan penyelewengan hak asasi manusia seperti pelecehan seksual terhadap anak-anak, cat calling, bullying, cybercrime,  penyalahgunaan jabatan dan kekuasaan, korupsi dan masih banyak lagi. 

Akan hal ini, perlunya sikap pemerintah untuk menyerukan serta memberikan arahan bimbingan kepada masyarakat bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sangatlah penting, dan benar-benar harus di laksanakan. Misalnya dengan Sosialisasi kemasyarakatan, peningkatan layanan perlindungan masyarakat, penegasan penegakan hukum dan HAM, gerakan perubahan yang nyata agar masyarakat percaya dan merasa aman bahwa mereka dilindungi oleh hukum dan negara. 

Bukan hanya saja oleh pemerintah, kita sebagai warga negara Indonesia yang baik dan memiliki kesadaran yang cukup pun dapat andil mendukung serta membantu untuk saling peduli terhadap sesama dengan memberikan perlindungan, bantuan, kasih sayang antar manusia yang dirasa perlu serta pantas mendapatkan hak kebenaran

Dengan ini Pendidikan, Peningkatan serta Perubahan Moralitas dapat ditanamkan melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari ialah pada sila

1. Ketuhanan yang Maha Esa 

Sebagai warga negara Indonesia berhak dan wajib memilih agama serta meyakini satu Tuhan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Pada sesama manusia saling peduli mengasihi, menghormati dan menghargai dengan tidak membedakan perbedaan antara manusia lain