Mohon tunggu...
Eka Nur Agustina
Eka Nur Agustina Mohon Tunggu... -

akan selalu belajar dan membutuhkan dukungan dari semunaya\r\n^_^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Antara Berpikir Kritis, Kreatif, dan Problem Solver

1 Desember 2011   08:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:58 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kemampuan setiap anak berbeda- beda, dalam pembelajaran yang di lakukan oleh guru setiap hari dengan tujuan untuk menjadikan anak dapat berpikir aktif, kritis, dan kreatif serta mampu menjadi problem solver yang baik dalam setiap kegiatan belajar mengajar yang berlangsung. Menjadikan problem solver dapat digunakan dalam kehidupan sehari- hari, sehingga mereka akan mendapatkan pengalaman dalam berpikir untuk mengembangkan kemampuannya. Dengan pembelajaran yang dilakukan akan menjadikan pikiran yang tanggap dan cepat erta tepat dalam bertindak. Berpikir kritis berarti anak dapat berpikir secara cepat dan rasional dari informasi yang di dapatkannya sebagai bentuk tanggapannya terhadap lingkungan sehingga mereka dapat memecahkan masalah dengan baik. Lingkungan yang mendukung mereka untuk selalu menempuh pendidikan dengan baik sebagai salah satu pendukung anak dapat berpikir kritis sesuai dari tujuan oembelajaran yang dilakukan.

Selain berpikir krtis untuk menjadikan anak sebagai problem solver yang baik adalah anak yang berpikir kreatif, dimana kreatif adalah berpikir dengan cara yang berbeda sehingga menghasilkan suatu produk yang berbeda tetapi masih diterima dengan baik oleh masyarakat dan bermanfaat di masyarakat. Kretaif  berbeda dengan intelegensi, kecerdasan ada hubungannya dengan bawaan sejak lahir, maka kreatfi dapat dibentuk kapanoun dan siapapun. Orang yang cerda atau berIQ tinggi belum tentu kreatif, sedangkan orang yang IQ nya rendah belum tentu tidak punya sisi kreatif. Pada umumnya anak yang kreatif, dan kritis dapat memecahkan masalah, karena diawaki dari berpikir kritis terlebih dahulu yang berpikir secara cepat dan rasional kemudian dia mampu berpikir kreatif dimana berpikir kreatif mampu mengahsilkan sesuatu yang baru dan bebeda namun tetap bisa diterima, dari pemikiran tersebut anak akan dapat memcahkan masalah yang ada.

Kreativitas mempunyai 4 dimensi yaitu pertama, person artinya untuk menuju ke kreativitas diperlukan objek yang melakukan hal itu agar dapat menjalankan kreatifitas itu sendiri, kedua proses yaitu untuk menuju kreatifitas diperlukan proses dan sehingga di dapatkan produk kreatuf, ketiga produk adalah dari proses yang telah dilakukan memunculkan ide yang baru dan dan berbeda tetapi masih mampu diterima oleh masyarakat dan disebut sebagai produk kreatif, ke empat press yaitu dari produk kreatif yang telah di peroleh maka akan memberi manfaat dan dapat dinikmati oleh diri sendiri dan orang lain. Dari proses kreatif akan menimbulkan pribadi yang kreatif dengan ciri- cirri antara lain mempunyai daya imajinasi yang tinggi, mempunyai inisiatif, mempunyai minat yang luas, bersifat ingin tahu, percaya diri, penuh semangat, berani mengambil resiko.

Cara yang menjadikan anak kreatif antara lain dengan melakukan pengasuhan dengan tepat dimana kita tidak membatasi ruang bagi anak untuk mencoba apapun yang ia mau sesuai dengan kemampuannya biarkan dia berkreasi sendiri. Menghargai karya anak apa yang dihasilkan anak kita selalu memberi penghargaan agar mereka terus terpacu dan menhasilkan produk kreatif yang lain. Menciptakan situasi dimana mereka mampu menghadapi tantangan yang diperoleh dan anak mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Adanya komunikasi dua arah yang baik dengan anak dimana anak mampu mengungkapkan apa yang menjadi kesulitan mereka dalam melakukan belajar mengajar setiap harinya. Anak kretaif berawal dari pemikiran yang kreatif dan menghasilkan produk yang kreatif juga.

Problem solver adalah pembelajaran yang berbasis masalah dimana anak diberi permasalahan agar mereka mampu berpikir aktif, krits, dan kreatif sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Berpikir kritis, kreatif, dan problem solver merupakan saling berkesinambungan tetapi belum pasti menjadi satu kesatuan. Problem solver merupakan tingkatan yang tinggi dalam pembelajaran karena dibutuhkan pengetahuan yang luas dalam memecahkan masalah. Pelaksanaan pemecahan masalah mempunyai beberapa langkah yaitu memahami masalah, mengumpulkan keterangan data, merumuskan hipotesis, menilai atau mengkaji hipotesis, mengadakan eksperimen, dan membentuk kesimpulan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun