Assalamualaikum wr.wb. Kembali lagi bersama saya wulan, kali ini saya akan membahas salah satu film romantis yang di ceritakan oleh teman saya Sekar Alifah yang berjudul DUA GARIS BIRU. Bagi kalian anak remaja SMA yang sedang merasakan jatuh cinta kalian wajib menonton film ini. Film yang mengajarkan kepada kita bahwa waktu yang berjalan tidak akan dapat diputar kembali walaupun sekeras apapun kita ingin berusaha mencoba memutarnya. Bima adalah pemeran utama pada film ini. Ia adalah siswa yang kurang mampu dan memiliki nilai rendah terhadap segala macam mata pelajaran. Di sisi lain Ibu dari Bima bekerja sebagai penjual gado-gado,sementara sang ayah bekerja sebagai ketua RT. Berbeda dengan Dara, Ia adalah anak remaja yang cantik dan pintar di sekolahnya ia selalu mendapatkan nilai tertinggi dan terlahir dari keluarga yang cukup berada. Dara sendiri selalu mempunyai cita-cita ingin melanjutkan pendidikan ke Korea setelah menyelesaikan sekolah SMA nya. Di suatu hari saat pulang sekolah Bima pergi bermain bersama di rumah Dara, ketika itu keadaan di rumah sedang tidak ada orang. Seperti sepasang kekasih pada umumnya, mereka begitu menikmati setiap momen hingga terjadi permainan kejar-mengejar diantara Dara dengan Bima. Akhirnya mereka berdua pun terlena hingga melakukan praktik pelajaran biologi bagian reproduksi bab 12 dengan diselimuti selimut tipis yang menghangatkan. Tetapi setelah mereka menyadari perbuatannya beberapa hari setelah itu Dara dan Bima seperti terlihat begitu canggung. Dara yang selalu berusaha menjaga jarak terhadap Bima selalu gagal karena Bima berhasil membuat Dara kembali luluh. Malam harinya Bima dan Dara bersama tiga orang temannya tampak sedang menikmati kerang rebus dengan wajah yang cukup bahagia. Tak lama kemudian Dara merasa  mual dan berlari menjauh dari tempat makan mereka. Bima yang panik segera mengejar Dara, tanpa pikir panjang Bima memutuskan untuk mengantar Dara kembali ke rumahnya. Sesampainya di rumah dara, mereka langsung disambut oleh ibu Dara dan ibu nya pun langsung memeriksa mulut Dara, sambil bergurau tentang Bima yang di pujinya tampan. Setelah itu Bima berpamitan dan pergi meninggalkan rumah Dara. Setelah kejadian di malam itu Dara mulai khawatir akan keadaannya. Di siang harinya Bima dan Dara memutuskan untuk pergi ke minimarket membeli testpack, namun niat mereka gagal karena Dara merasa malu, lantas Bima memutuskan untuk membelinya secara online. Bima dan Dara langsung menggunakan tespek yang mereka beli tadi. Ternyata setelah melakukan tes hasilnya positif. Dan setelah melakukan tes tersebut mereka menjadi pribadi yang diam, padahal biasanya mereka selalu terlihat konyol . Kemudian suatu hari dara memutuskan untuk izin kepada guru kelas bahwasanya ia ingin beristirahat di UKS dikarenakan sedang tidak enak badan. Bel pulang pun terdengar seluruh siswa bergegas untuk pulang begitupun dengan Bima dan juga Dara. Pada saat itu seperti ada yang berbeda dengan mereka, Bima terlihat begitu terburu-buru meskipun Dara sudah berusaha memanggilnya berulangkali. Bima tampak berusaha menghindari Dara, Bima pun berlari meninggalkan Dara seorang diri. Tentu hal ini membuat Dara hanya terdiam dengan wajah sedihnya. Malam harinya sesampainya di rumah Bima, terlihat jelas bahwa wajahnya tampak begitu sedih sekaligus ketakutan, sang Ibu mulai mencurigai Bima dan mengira jika Bima sedang memakai narkoba. Tetapi tidak demikian dengan sang ayah. Ketika sang Ibu sedang menasehati Bima, seketika tangisan dan amarah Bima pun pecah, Bima lalu meninggalkan meja makannya dan berlari menuju kamar, kemudian sang ayah pergi mengikutinya. Sang ayah yang tidak mengetahui permasalahan yang sebenarnya dan mencoba menenangkan hati Bima. Sang ayah yang mengira Bima sedang bertengkar kecil dengan Dara lalu memberikan support untuk Bima dan memintanya menemui Dara untuk meminta maaf malam itu juga. Bima pergi menemui Dara untuk meminta maaf atas perlakuannya meninggalkan Dara siang tadi di sekolah. Di kamarnya Dara sedang berbaring di tempat tidur menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong kemudian ia meletakkan buah strawberry di atas perutnya, tiba-tiba ponsel Dara berdering ternyata itu adalah Bima yang telah menunggu Dara di depan halaman untuk meminta maaf, Dara pun menemui Bima tetapi Dara tetap tidak menerima perlakuan yang dilakukan oleh Bima kepadanya siang tadi. Beberapa hari kemudian Bima main dengan temannya di perkampungan dan bertanya dengan terbata bata, dimana tempat penggugur kandungan. Kemudian Bima bertemu dengan ondel-ondel dan meminta tolong untuk meminjamkan uang kepada dirinya. Bima dan Dara pergi ke tempat orang yang bisa menggugurkan kandungan, namun setelah melihat buah strawberry di tempat penjualan jus, Dara jadi teringat jika usia anak mereka yang hanya baru menginjak 10 minggu berukuran sama dengan buah strawberry itu. Kemudian karena alasan itu Dara  berlari menjauh dari Bima, Bima pun mengejarnya hingga terjadilah percakapan serius mengenai masa depan Bayi mereka. Dara meletakkan tangan Bima di perut Dara dan menanyakan "apakah kau bisa merasakannya" kepada Bima. Akhirnya mereka pun memilih mengurungkan niat mereka untuk menggugurkan kandungan itu. Di sekolah pada saat pelajaran olahraga Dara terlihat sedang duduk dengan menggunakan sebuah jaket untuk menutupi perutnya yang kian membesar, tiba-tiba salah seorang teman mereka secara tidak sengaja mengenai kepala Dara dengan sebuah bola. Bima pun langsung berlari menemuinya, Dara mengeluhkan perutnya yang terasa sangat sakit, semua siswa panik akan hal itu. Guru yang juga merasa kebingungan langsung bergegas membawa Dara  menuju UKS. Akibat kejadian itu terbongkarlah rahasia mereka bahwa Dara telah hamil. Tanpa menunggu lama pihak sekolah langsung memanggil kedua orangtua mereka. Saat itu Ibu Dara yang sangat marah sekaligus kecewa memaksa Dara  untuk pulang. Di sini pertengkaran antara Bima dan ibu Dara pun terjadi di ruangan itu. Karena kehamilannya Dara terpaksa dikeluarkan dari sekolah, Bima mencoba meyakinkan orangtua Dara bahwa ia akan bertanggung jawab atas apa yang sudah ia perbuat bersama Dara. Ibu Dara yang mendengarnya langsung sangat marah. Ia lalu mengatakan kepada Bima, bahwa mulai hari ini juga Bima harus bertanggungjawab kepada Dara, kemudian ibu Dara pun pergi meninggalkan ruang UKS. Karena tak punya pilihan lain akhirnya Dara dibawa pulang oleh Bima menuju rumahnya dan terlihat sangat jelas bahwa hidup mereka sangat jauh berbeda. Namun Dara berusaha untuk tetap menerima kenyataan. Malamnya dia menemui Dara yang sedang berada di kamar sembari memberikan makan, terlihat jelas jika Dara begitu mencintai Bima, ia bersandar dipundak Bima ditengah keadaan yang begitu berisik untuk menenangkan diri. Beberapa minggu kemudian orang tua Dara menjemput Dara untuk kembali pulang ke rumah. Sesampainya di rumah tanpa sengaja Putri, adik dari Dara memberitahukan bahwa ketika selesai melahirkan nanti anak Dara akan diberikan kepada tantenya. Dara yang mengetahui hal itu tampak begitu marah sekaligus kecewa, ia langsung menemui ibunya lalu mengatakan bahwa ibunya sangat jahat dan tega kepada dirinya. Hingga terjadilah pertengkaran di rumah tersebut. Tak lama Bima pun mengetahui tentang niat ibu Dara yang ingin memberikan bayi mereka kepada tante dan pamannya dara. Di suatu hari Bima dan keluarga memutuskan untuk melamar dara. Saat itu Ibu Dara sedang berusaha untuk menghindari kedatangan mereka tetapi hal itu berhasil dihalangi oleh ayah Dara. Tibalah di rumah Dara mereka disambut hangat oleh sang ayah walau tanpa persiapan apapun. Akhirnya lamaran Bima diterima oleh keluarga Dara hingga mereka pun menikah di usia yang cukup muda. Malam harinya dara dan Bima terlihat sangat bahagia bersama. Mereka sedang memperagakan bagaimana caranya melahirkan seorang bayi, ekspresi tertawa lepas seraya menikmati kebahagiaan sangat terlihat jelas terukir diwajah Bima dan Dara. Keesokannya Bima berangkat ke sekolah kembali memulai hari-harinya seperti anak SMA pada umumnya, sayang keberangkatannya ke sekolah tidak ditemani oleh Dara, sebab seperti yang kita tahu Dara telah dikeluarkan dari sekolah mereka karena masalah kehamilannya. Terlihat jelas jika Bima berusaha menepati janjinya untuk bertanggung jawab penuh kepada Dara. Setelah pulang sekolah Bima pergi bekerja di restoran milik ayahnya Dara, hal ini ia lakukan di setiap harinya. Di kamar ketika Bima sedang asyik bermain game di ponselnya, Dara menanyakan perihal bagaimana persiapan Bima untuk masuk ke kuliah nantinya. Sambil memainkan ponselnya, Bima menjawab pertanyaan itu dengan nada yang tidak serius, hal ini membuat Dara marah besar kepada Bima. Ternyata Bima seringkali tidak masuk sekolah karena Bima lebih mementingkan pekerjaan dari pada pendidikannya, sehingga terjadilah pertengkaran yang cukup hebat dimalam itu antara Bima dengan dara. Beberapa hari kemudian Dara dan Bima bersama tantenya tampak sangat serius membicarakan mengenai kelahiran bayi mereka, dimana nantinya bayi mereka akan diadopsi oleh tantenya Dara. Tetapi Bima masih begitu berat hati untuk menyerahkan bayi mereka, disisi lain dara sendiri sudah menyetujui hal itu, seringnya pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan juga Bima, membuat dara akhirnya menyadari bahwa menjadi seorang ibu tidaklah mudah. Setelah semua yang terjadi dara justru memutuskan bahwa ia akan kembali melanjutkan impiannya untuk pergi ke Korea demi melanjutkan pendidikan. Ayah dan Ibu Bima yang mengetahui hal ini memutuskan untuk membicarakannya kembali bersama keluarga Dara. Di keesokan harinya Ibu Bima meminta dara untuk kembali memikirkan rencananya, itu namun dara tetap akan memberikan bayi mereka kepada tantenya dan memilih untuk pergi melanjutkan pendidikannya ke Korea. Karena akan berpisah oleh anak Bima, keluarga Bima pun pergi meninggalkan Rumah Dara dengan penuh kecewa dan wajah dihiasi air mata, malam harinya Bima datang menemui dara kembali dengan membawa kerang yang pernah Dara makan sebelum ini, tidak berselang lama terjadilah perbincangan antara Dara dan Bima mengenai nasib dari anak mereka yang akan lahir dalam waktu dekat. Meskipun Bima merasa jika ia bukanlah sosok ayah yang baik namun ia meminta Dara untuk mengizinkannya merawat sebagian dari sosok wanita yang selama ini ia cintai. Malam itu juga dari membicarakan hal ini kembali kepada sang Ibu, Dara ingin agar sang Ibu mengurungkan niatnya untuk memberikan bayi mereka kepada tantenya Dara dengan meyakinkan bahwa Bima bisa menjadi sosok ayah yang baik bagi anak mereka nanti. Hal ini tentu kembali menimbulkan pertengkaran diantara mereka. Di rumah sakit ketika Dara akan melahirkan ia berpesan kepada sang ibu jika nantinya Adam yaitu nama anak mereka, harus hidup bersama dengan Bima. Akhirnya darah pun melakukan proses persalinan dengan penuh perjuangan. Tak lama kemudian kabar buruk harus diterima Bima beserta Kedua keluarga. Dara mengalami pendarahan dalam rahimnya yang mengakibatkan dirinya harus melakukan operasi pengangkatan rahim, tentu saja hal ini langsung membuat Bima hanya bisa menangis, tetapi karena tidak punya pilihan lain Bima pun memutuskan untuk menyetujui operasi tersebut. Terlihat jelas jika seluruh keluarga merasa sangat terpukul, mereka juga tampak begitu ketakutan saat proses operasi tersebut berlangsung, untungnya operasi itu berjalan dengan lancar. Setelah semua ketegangan yang terjadi telah terlewati akhirnya Dara pun siuman. Bima menghampiri Dara sembari tersenyum menggendong Adam dan menawarkan Dara untuk menggendong anak mereka, Dara pun menggendong bayi mereka, terlihat sangat jelas bahwa dara sangat mencintai Adam putranya. Sayangnya kehangatan dan kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, setelah kondisinya stabil Dara pun pergi untuk melanjutkan impiannya menempuh pendidikan di Korea dan meninggalkan Adam bersama Bima. Dan film pun berakhir. Oke mungkin kurang lebih ini adalah film yang di tonton Sekar dan di ceritakan kepada saya. Mohon maaf jika ada yang salah, sekian terima kasih wassalamu'alaikum wr.wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H