Saat kita membayangkan sebuah kantor modern, yang terlintas dalam pikiran mungkin adalah ruang kerja yang bersih, orang-orang yang bekerja keras, dan tentu saja, komputer. Komputer telah menjadi tulang punggung dari hampir semua bisnis saat ini. Komputer menyimpan data penting, mengatur komunikasi, memfasilitasi transaksi keuangan, dan masih banyak lagi. Namun, di balik kepraktisan ini, tersembunyi ancaman yang tidak terlihat yang dapat merusak bisnis Anda dalam sekejap.
Dalam era digital ini, keamanan sistem informasi adalah kunci untuk memastikan bahwa bisnis Anda tetap berjalan lancar. Membayangkan data bisnis yang dipeluk dan dirampas oleh tangan-tangan nakal adalah hal yang sangat menakutkan dan tentunya merugikan bagi bisnis Anda. Namun, berita baiknya ada langkah-langkah konkret yang dapat Anda ambil untuk melindungi sistem informasi bisnis Anda. Yuk simak langkah-langkahnya berikut ini.
1. Pahami Ancaman yang Ada
Pertama-tama, penting untuk memahami ancaman yang ada. Ancaman-ancaman digital berkembang pesat dan semakin kompleks. Dari serangan phishing hingga malware dan serangan DDoS (Distributed Denial of Service), dunia maya penuh dengan risiko. Menyadari jenis-jenis serangan ini adalah langkah pertama dalam melindungi bisnis Anda. Menurut laporan dari Cybersecurity Ventures, kerugian global akibat ransomware diperkirakan mencapai $20 miliar USD pada tahun 2021, naik dari $325 juta USD pada tahun 2015. Selain itu, frekuensi serangan ransomware terhadap pemerintah, bisnis, konsumen, dan perangkat akan terus meningkat selama lima tahun ke depan dan diperkirakan akan meningkat menjadi setiap dua detik pada tahun 2031. Oleh karena itu, memahami dan mengidentifikasi potensi ancaman adalah langkah awal yang krusial.
2. Berkonsep Zero Trust
Konsep Zero Trust adalah pendekatan keamanan yang sangat relevan di zaman digital ini. Tradisionalnya, keamanan jaringan diatur berdasarkan asumsi bahwa apa-apa di dalam jaringan adalah aman. Namun, pendekatan Zero Trust membalikkan asumsi ini. Zero Trust bermakna tidak ada yang diasumsikan aman, bahkan pengguna atau perangkat yang berada di dalam jaringan perusahaan. Semua permintaan dan identitas harus divalidasi, terlepas dari di mana mereka berasal. Ini memastikan bahwa bahkan jika perangkat di dalam jaringan terinfeksi, serangan tidak akan dengan mudah menyebar ke bagian lain dari jaringan.
3. Enkripsi Data
Enkripsi adalah kunci untuk menjaga data Anda tetap aman. Enkripsi melibatkan mengubah data menjadi kode, yang hanya bisa diuraikan oleh orang yang memiliki kunci enkripsi yang benar. Dengan menerapkan enkripsi, bahkan jika data dicuri, pencuri tersebut tidak akan dapat membaca atau memanfaatkannya. Penggunaan SSL/TLS untuk mengamankan koneksi web dan penggunaan VPN (Virtual Private Network) untuk mengamankan koneksi internet merupakan langkah-langkah enkripsi yang sangat penting.
 4. Perbarui Perangkat Lunak secara Rutin
Perangkat lunak yang tidak diperbarui adalah pintu masuk potensial bagi serangan. Penyusup sering mencari celah keamanan dalam perangkat lunak yang tidak diperbarui untuk masuk ke dalam sistem. Perusahaan-perusahaan pengembang perangkat lunak secara rutin mengeluarkan pembaruan keamanan untuk memperbaiki kerentanannya. Oleh karena itu, memastikan bahwa semua perangkat lunak di perusahaan Anda diperbarui secara teratur adalah langkah yang sangat penting dalam membangun tembok keamanan yang kuat.
5. Bersiap untuk Insiden Keamanan
Tidak ada sistem yang 100% aman. Oleh karena itu, penting untuk memiliki rencana darurat jika terjadi pelanggaran keamanan. Ini melibatkan merancang kebijakan respons insiden yang jelas, melatih karyawan tentang tindakan yang harus diambil jika mereka menemukan situasi yang mencurigakan, dan melakukan uji coba keamanan secara teratur untuk memastikan bahwa semua orang tahu apa yang harus dilakukan jika serangan terjadi.
6. Pelatihan Karyawan
Karyawan adalah salah satu potensi kerentanan terbesar dalam sistem keamanan. Banyak serangan dimulai dengan teknik sosial engineering, di mana penyerang mencoba memanfaatkan karyawan dengan memanipulasi mereka untuk memberikan akses ke sistem atau data. Oleh karena itu, melatih karyawan tentang taktik serangan ini dan cara mengidentifikasinya adalah langkah yang sangat penting. Pelatihan ini harus mencakup praktik keamanan dasar, seperti penggunaan kata sandi yang kuat, tidak membuka lampiran email yang mencurigakan, dan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada tim keamanan.
7. Gunakan Sistem Keamanan Terkini
Teknologi keamanan terus berkembang, dan solusi keamanan yang efektif beberapa tahun yang lalu mungkin tidak cukup melindungi Anda dari serangan saat ini. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan sistem keamanan terkini. Ini mencakup penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak keamanan terbaru, serta mempertimbangkan penggunaan kecerdasan buatan dan analisis prediktif untuk mendeteksi dan merespons serangan dengan lebih cepat dan efisien.
Dalam dunia yang serba digital ini, menjaga keamanan sistem informasi bisnis Anda adalah kunci untuk memastikan kelangsungan bisnis dan kepercayaan pelanggan. Dengan memahami ancaman yang ada, mengadopsi pendekatan Zero Trust, menggunakan enkripsi data, memperbarui perangkat lunak secara rutin, bersiap untuk insiden keamanan, melatih karyawan, dan menggunakan teknologi keamanan terkini, Anda dapat membangun tembok keamanan yang kuat untuk melindungi bisnis Anda dari serangan digital.