Pada perkembangan informasi dan komunikasi sekarang ini membawa manfaat yang begitu besar dalam kehidupan, salah satunya dalam hal memperoleh informasi. Selain dari mesih pencari Google zaman sekarang orang-orang sudah bisa memperoleh informasi melalui media sosial, seperti Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter dan sosial media lainnya.
Dari kegiatan tersebut, pernahkah kalian merasa stres, bingung, dan lelah karena terlalu banyaknya informasi yang masuk ke dalam otak? Informasi yang masuk tidak hanya yang penting saja tapi juga informasi yang tidak penting. Bukankah itu adalah hal yang mengganggu sehingga menyebabkan produktivitasmu menurun?
Kondisi tersebut biasa disebut dengan overload informasi. Overload informasi adalah keadaan dimana seseoran terlalu banya mengionsumsi informasi, informasi ini beragam bentuknya. Hal inilah yang dapat membawa dampak negatif bagi kehidupan sehari-hari sehingga banyak orang yang sering melakukan digital detox.
Dari informasi tersebut, saya membuat kuesioner yang berisi pendapat orang-orang terutama generasi z tentang 15 pertanyaan terkait penggunaan media sosial yang berdampak pada overload informasi. Kuesioner ini menggunakan skala likert, yaitu setuju, netral, dan tidak setuju. Sebanyak 23 orang koresponden yang telah mengisi kuesioner ini. Berikut adalah pertanyaan dan hasil dari kuesioner yang telah dilakukan.
Pertanyaan 1: Saya merasa media sosial adalah bagian penting dari kehidupan sosial saya.Â
Pada pertanyaan ini sebanyak 13 orang berpendapat bahwa benar media sosial sudah menjadi bagian yang penting dalam kehidupan sosial mereka, sementara 10 orang lainnya berpendapat netral. Ini menunjukkan betapa melekatnya media sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan 2: Saya sering merasa terlalu banyak informasi yang masuk melalui media sosial.Â
Pada pertanyaan kedua 18 koresponden mengatakan setuju bahwa mereka terlalu banyak mendapatkan indormasi dari media sosial, semestera 5 sisnya mengatakan netral.
Pertanyaan 3: Saya merasa kesulitan untuk mengelola jumlah informasi yang masuk dari media sosial.Â
Pada pertanyaan ketiga yang menyatakan bahwa sulit untuk mengelola jumla informasi yang masuk lewat media sossial, 60,9% menjawab setuju, sebanyak 6 menjawab setuju, 14 orang menjawab netral, dan 3 orang menjawab tidak setuju. Jadi bisa dikatakan bahwa lebih banyak koresponden yang dapat mengelola jumlah informasi yang masuk ke akun sosial media mereka.