Bunda, salam kenal. izinkan menulis sedikit pengalaman ketika membaca bukumu :))
Judul          : Menoreh Janji di Tanah Suci, Catatan Haji dan Umroh PIPIET SENJA Penulis       : Pipiet Senja Tebal           : 246 Halaman Penerbit     : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Tahun         : Agustus 2011 " Subuh itu, nyaris tak sabar aku bareng Marlen dan Aisha, sudah bersimpuh di pintu depan Masjid Nabawi. Angin musim semi menyelusup, lumayan dingin... tapi apa peduliku? Ribuan mil telah kutempuh, demi rindu, rindu dan rindu...Kepadamu ya Rasul, pembawa cahaya bagi kegelapan. Maka terbayang kembali jihad Nabi dengan para sahabat di awal-awal menegakkan panji-panji Islam... di sini, di kota Madinah semuanya berawal. Sholawat Nabi pun menggema terus di dalam hatiku. Bagiku inilah detik-detik menyentuh perjalanan rohani yang sungguh luar biasa, aku takkan pernah sanggup menggambarkannya dengan kata-kata. Meskipun pernah kutempuh lautan tinta, kurenangi dunia pena dan cakrawala dunia kata. Tidak, ini sungguh suatu hal yang sangat berbeda, hanya Sang Pelukis Agung yang bisa menciptakan nuansa indah ini ke dalam diriku, hatiku, jiwa dan ragaku. Sehingga menggugurkan seluruh beban duka, nganga luka yang kupikul di atas bahu-bahuku selama separo abad hayatku." Itulah saat pertama mengharukan ketika Pipiet Senja menginjakkan kakinya di tanah Madinah Al-Munawarroh, tepat di masjid Nabawi. Buku yang bercerita tentang kisah perjalanan spiritual penuh keajaiban, perjuangan dan tentunya menularkan satu virus kerinduan yang sangat. Haru biru dan penuh inspirasi ada ketika perjalanan luar biasa itu hadir tanpa diduga. Pengalaman penulis ketika umroh yang pertama kalinya di lukiskan indah dalam setiap kata demi kata. Apalagi banyak keajaiban terjadi muncul. Keajaiban yang di mulai dari diumrohkannya penulis secara tiba-tiba. Lalu ketika belakangan Pipiet Senja tahu bahwa ada yang melihat dia kerap diikuti oleh seorang anak perempuan kecil. Siapa dia?. Keajaiban lain yang menimpa dirinya dan kesehatannya, kemudian bagaimana dia harus berjuang mendekati Raudhah (tempat dalam Masjid Nabawi untuk sholat sunat depan makan Rasululloh) yang selalu dipenuhi ratusan jamaah, padahal kala itu banyak jamaah yang bertubuh kekar dan tinggi, berhasilkah Pipiet? Buku ini banyak sekali mengupas kehidupan pribadi Pipiet Senja. Menginspirasi dan menghanyutkan pembaca dalam memaknai wisata rohani ini. Bahasanya juga mengalir, ringan dan gaya narasinya enak sekali dibaca. Pengalamannya selama umroh dan haji juga tergambarkan dengan suasana, setting yang apik. Pembaca juga diajak menyelami objek-objek wisata penuh hikmah dan luar biasa. Buku yang cukup membangkitkan kerinduan kita untuk berkunjung ke Baitullah, berkunjung ke tanahnya para Nabi dan sholat di masjidnya Rasulullah Saw. Banyak sekali informasi bermanfaat untuk pembaca yang akan melakukan umroh atau haji, karena gambaran di lapangan juga cukup jelas untuk disimak. Semoga Bermanfaat