Mohon tunggu...
Eli Kamilah
Eli Kamilah Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

work at home and person who love writing

Selanjutnya

Tutup

Politik

Renovasi Moral

19 Januari 2012   07:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kisruh Banggar masih saja hangat untuk diperbincangkan. Tak bosan-bosan media massa baik cetak ataupun elektronik mencetak huruf besar-besar baik di headline atau tidak, padahal saya pribadi begitu bosan mendengarnya. Sekalipun banyak rakyat mengkritik, Banggar tetap maju tak gentar, Ketua DPR saja hanya angkat tangan, berkilah tidak tahu ini itu..Sungguh mengecewakan.

Dua Puluh Em dana yang dihabiskan, cukup untuk membantu rakyat kecil yang tak punya rumah, yang dilanda musibah bahkan untuk yang tak bisa sekolah. Renovasi ruang rapat Banggar DPR sungguh membuat hati perih, Menyedihkan dan menyesakkan. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang seharusnya jadi panutan, pengayom dan wakil rakyat dalam menjalankan suatu negara yang baik dan memajukan, ternyata pada kenyataannya hanya memiliki riwayat kerja yang nihil dan Nol besar.

Jika saja iklim di Banggar ataupun DPR secara keseluruhan terus dipertahankan seperti sekarang, lalu bagaimana nasib para penerus bangsa, yang kelak akan menduduki bangku yang sama. Sungguh tidak bisa dibayangkan. Kenyataannya wakil rakyat adalah pelayan masyarakat, dia dibayar oleh rakyat, tak sedikit pula, apalagi fasilitas yang diterimanya lumayan Wah, berbanding terbalik dengan yang membayarnya. Rakyat hanya tinggal menunggu kerja keras yang dilakukan DPR, bukan malah sebaliknya, menghambur-hamburkan, hanya demi kenyamanan dalam bekerja.

Jadi teringat Khalifah Abu Bakar Sidiq yang menyumbangkan seluruh hartanya untuk negara, padahal dia adalah khalifah alias kepala negara. Beda dengan sahabatnya Umar Bin Khatab yang menjalankan tugasnya sebagai khalifah dengan penuh kesederhanaan dan tangggung jawab yang besar, saking sederhananya Umar  tak punya istana dan ruang rapat yang mewah, rumahnya saja tak berdindingkan batu bata dan beralaskan keramik2 yang indah. Bajunya tak beda dengan rakyatnya yang begitu miskin.. Lalu Indonesiaku? yang banyak tercetak adalah korupsi para koruptor yang sebagian besar kasusnya tak terseleseikan ataupun masih berjalan. Walaupun banyak generasi bangsa yang mencetak prestasi yang membanggakan, itu pun hanya segelintir, berbanding jauh dengan kasus-kasus korupsi akut di negeri ini.

Pemasalahannya adalah sudah sejauh mana korupsi di negeri ini. Jangan sampai generasi penerus mewarisi sifat dan perilaku moral yang sama. Yang seharusnya di renovasi bukanlah Ruang Badan Anggaran DPR, tetapi Ruang Moral yang ada di Badan dan Jiwa setiap anggota DPR, untuk melayani rakyat dan menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab dan keluhuran moral.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun