Mohon tunggu...
Humaniora

Mendiagnosis Kemudian Mereview

16 April 2017   07:28 Diperbarui: 16 April 2017   16:00 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum, wr.wb

Sebelumnya, apakah kalian pernah mengalami kesulitan belajar ketika disekolah? Lalu apakah guru kalian pernah melakukan diagnosis dan remidi?

Diagnosis dan remidi sangatlah penting bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Guru meneliti gejala-gejala dan penyebab kesulitan peserta didik. Kesulitan belajar mempengaruhi banyak aspek kehidupan baik di sekolah, keluarga maupun lingkungan. Melalui adanya diagnosis maka guru memberikan layanan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar agar siswa tersebut memperoleh hasil yang lebih baik. Proses yang perlu diperhatikan dalam melakukan diagnostik kesulitan belajar yaitu dengan cara mencari dan memperoleh informasi dengan benar, akurat dan objektif.

Diagnostik kesulitan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru untuk menentukan apakah siswa memiliki kesulitan belajar dilihat dari indikasi-indikasi berikut:

  • Nilai mata pelajaran siswa dibawah sedang. Artinya siswa yang sering mendapat nilai dibawah rata-rata.
  • Prestasi yang dicapai tidak seimbang dengan tingkat intelegensinya. Contohnya siswa yang memiliki tingkat intelegensi rendah namun prestasi yang dicapai sedang saja.
  • Kondisi kepribadian siswa yang bersangkutan, seperti siswa yang menunjukkan perasaan gelisah, tidak dapat berkonsentrasi dan tidak bersemangat.

Dalam melakukan diagnostik kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, setidaknya ada tiga langkah umum yamg harus ditempuh oleh seorang guru, yaitu:

a. Mendiagnostik kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, yaitu dengan cara mengidentifikasi kasus dan melokalisasikan jenis dan sifat kesulitan belajar terebut.

b. Mengadakan estimasi (prognosis) tentang faktor-faktor penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa.

c. Mengadakan terapi, yaitu menemukan berbagai kemungkinan yang dapat dipergunakan dalam rangka penyembuhan atau mengalami kesulitan belajar yang dialamu oleh siswa tersebut.

Dalam hal ini guru harus memantau dan menerima informasi tentang kemajuan belajar siswa. Informasi yang diterima dijadikan sebagai diagnostik mengenai kondisi belajar siswa dan dijadikan umpan balik untuk memantau penguatan yang dimiliki siswa dalam tiap pembelajaran.

Setelah siswa dipastikan mengalami kesulitan belajar, maka tindakan selanjutnya yaitu melakukan usaha untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut yaitu dengan cara remidial. Pengajaran remedial dilakukan dengan cara mengamati siswa sehingga bisa menemukan langkah-langkah untuk memecahkannya. Tujuan pengajaran remedial supaya siswa dapat memahami dirinya, memperbaiki cara belajar dan dapat menyelesaikan tugas sekolah tanpa mengalami kesulitan belajar.

Berikut langkah-langkah untuk kegiatan remedial kesulitan belajar sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun