Mohon tunggu...
Eka L Prasetya
Eka L Prasetya Mohon Tunggu... Pemimpin Redaksi Mabua Magazine -

when you go forward, I go backward. somewhere we will meet.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebanyakan yang Memakai Dukun adalah Pejabat dan Orang Kota

11 September 2011   03:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:04 12586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sosok
Prof. Dr. Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara

Di antara sedikit pakar yang bisa membahas fenomena alam gaib sampai ke akar-akarnya melalui kekuatan rasionalitas yang ilmiah, tersebutlah Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara. Ia seorang putra Banten, daerah di Jawa Barat yang terkenal sarat dengan fenomena pedukunan dan mistik. Doktor Antropologi Kriminologi ini sangat menguasai dunia pedukunan dan supranatural. Ia banyak membahas kontekstual kemistikan dari berbagai sudut pandang. Ia telah pula melakukan investigasi terhadap empat orang dukun paling berpengaruh yang tinggal di desa-desa di Jawa Barat. "Kesulitan hidup membuat manusia tak mampu berpikir logis. Karena itulah jalan menuju dunia lain pun ditempuh untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi," katanya menyinggung fenomena mistik yang terjadi di negeri ini.

***

Masih ingat dengan Sumanto yang memakan mayat? Masyarakat heboh dengan kasus tersebut. Demi menjadi wong sugih hidup tenterem gemah ripah loh jinawi, Sumanto melakukan hal yang tak lazim. Menurut Prof Dr Tubagus Ronny Rahman Nitibaskara, Sumanto melakukan hal tersebut karena merasa putus asa sehingga ia melanggar norma-norma sosial budaya dengan aksinya yang membuat bulu roma berdiri. Sumanto telah melintas batas nalar, demi meraih angan-angannya. Bahkan, tindakan Sumanto telah menjerat dirinya dalam sangkaan sebagai pelaku kriminal saat itu.

Fenomena dunia mistik di negeri ini sudah seumur peradaban nusantara itu sendiri. Orang yang berperilaku mirip Sumanto boleh jadi banyak beredar di sini.

"Diam-diam, seorang pejabat yang biasanya naik sedan mewah, rela berjalan kaki, berbecek-becek ria bahkan mendaki perbukitan menembus belantara tanpa merasa lelah atau takut terkena stroke atau serangan jantung. Ia rela bersusah payah melakukan perjalanan itu demi mendatangi dukun yang dianggap sakti mandraguna di pelosok daerah yang alamatnya sungguh terpencil," kata profesor yang biasa dipanggil Ronny Nitibaskara ini.

Orang mendatangi tempat praktek paranormal, dukun klenik ataupun mereka yang lazim disebut orang pintar itu dengan berbagai tujuan. Agar tujuan tercapai, apapun dilakukan. Karena itulah kejadian penumbalan sering terjadi sebagai persyaratan guna memenuhi keinginan tertentu.

"Manusia mendatangi dukun-dukun atau paranormal yang dianggap sakti memang dalam rangka menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kesulitan yang melilit hidupnya membuat mereka tak mampu berpikir logis. Jalan menuju dunia lain pun ditempuh," katanya.

Investigasi terhadap Empat Dukun Berpengaruh

Membahas dunia mistik dan praktek pedukunan dengan Ronny Nitibaskara, maka pembicaraan pun langsung menukik pada fenomena alam gaib, namun melalui penjelasan yang ilmiah. Suami dari Lina Marlina dan ayah dari empat anak ini telah menelurkan ratusan tulisan ilmiah populer di pelbagai media massa yang banyak membahas kontekstual kemistikan dari berbagai sudut pandang.

Selain itu, Doktor dari Universitas Indonesia dalam bidang antropologi kriminologi ini telah melahirkan 6 buku termasuk "Sorcery in Java" yang menjadi semacam panduan mata internasional tentang keberadaan mistifikasi di tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun