[caption caption="Saya memakai batik di Paris. Bangga jadi orang Indonesia."][/caption]
Memasuki Kota Paris yang crowded. Posisi Paris yang berada di tengah dan mudah diakses dari sejumlah negara di Eropa, membuat kota ini padat dikunjungi wisatawan. It’s more than the Eiffel Tower and the Louvre. You’ ll never forget Paris when you return home.
Ini benar adanya. Menara Eiffel yang dibangun oleh Gustave Eiffel dan diresmikan pada 31 Maret 1889 ini menjadi magnet Kota Paris. Untuk kali pertama, saya mengunjungi Si Gadis Besi, La Dame De Fer. Namun, sesungguhnya lebih dari pesona La dame de fer atau gadis besi yang menjadi julukan Eiffel. Sebab, Paris memiliki banyak pesona yang lain.
Di sini, saya bisa menikmati cullinary ecstasy. Orang-orang Paris yang dijuluki Parisians doyan makan dan pemuja cita rasa. Oleh karena itu, banyak varian hidangan yang memanjakan selera. Menikmati ecargot, ratatouille, coq au vin atau macaroon yang lezat. Tak heran, bertebaran banyak resto atau cafe di sepanjang jalan Kota Paris, mirip-mirip dengan di Milan, Italia. Dining out in Paris is a joy.
Top attaractions Paris di antaranya ; Arc de Triomphe, The Louvre, museum yang memiliki tiga piramid kaca berukuran raksasa yang menjadi latar novel yang diangkat ke layar lebar karya Dan Brown’s berjudul The Da Vinci Code.
[caption caption="The Louvre"]
Selain itu, penyuka belanja akan menemukan barang-barang idamannya di Champs-Elysees. “Belanja bersama di Paris menjadi kegiatan yang menyenangkan ibu-ibu yang mengikuti Kota Harley Euro Tour ini. Apalagi Paris merupakan destinasi utama wisata dunia,” kata Sis’ Julia Ridwan.
Berbelanja merek-merek fashion terkenal dunia, di antaranya Chanel, Gucci, Zara, Salvatore Ferragamo, Prada, Moschino, dan lain-lain. “Istri pasti ikutan senang. Selain senang dibonceng naik Harley keliling Eropa, juga pastinya berbelanja di Paris,” kata Bro’ Haykel Aldjusfrie yang mengajak istri tercinta Sis’ Syarifadina Alaydrus.
Setelah puas shopping di Paris, Perancis, kami menuju Kota Amsterdam menempuh jarak 500 kilometer, melewati pemukiman penduduk di Jodenville, Belgia dan makan siang hingga sampai pada lokasi keberangkatan awal di hotel Hof van Twente di kawasan Hengevelde, Belanda. Malam harinya, dinner dengan tim dari Belanda untuk acara perpisahan dan pemberian cenderamata.
“Saya senang. Touring yang luar biasa dengan rangkaian terpanjang dan jumlah peserta terbanyak. Alhamdulillah, tanpa accident. Semuanya lancar. Saya berharap para peserta jugahappy dan mendapatkan pengalaman berkesan sepanjang perjalanan di Eropa ini,” kata Mas Akbar Nusantara.
Mewakili team dari Belanda, Bro’ Bram Ten Tije merasa bangga bisa bekerja sama dengan Mas Akbar Nusantara dari Kota Harley yang membawa bikers dari Indonesia untuk menikmatitouring mengendarai Harley-Davidson di Eropa. Dari mulai berkirim e-mail hingga pelaksanaantour.
“Kelompok ini besar dan banyak pesertanya. Perfect ! Tidak ada kecelakaan, berjalan lancar. Kita berhasil,” katanya. Pada hari Jumat 19 September 2014 kami kembali ke Indonesia dengan pesawat Garuda nomor penerbangan GA 89 pukul 17.00 waktu setempat, pesawat mendarat di Tanah Air keesokan siang hari mengakhiri rangkaian perjalanan yang berkesan.
--------note
"If you can dream it, you can do it !" Demikian kata Walt Disney. Pernyataan tersebut berlaku untuk saya. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bagi saya dapat mengendarai motor besar Harley-Davidson di dalam dan luar negeri. Semua bermula dari mimpi, tekad, dedikasi, semangat, dan ikhtiar. Saya bersyukur atas karunia Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada hamba-Nya ini. *Sejumlah pengalaman touring saya di Korea, Thailand, Australia, dan lainnya akan saya dokumentasikan di Kompasiana di sela-sela kesibukan saya.
Salam hormat dari saya. Respect All !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H