Menulis untuk mendengar, mungkin istilah ini bisanya digunakan oleh seorang penulis naskah radio ataupun podcast, tapi bagi kehidupan seseorang menulis untuk mendengar adalah ungkapan hati dan perasaan yang biasanya tidak ingin disampaikan kepada orang lain, namun tulisan tersebut dapat terbaca oleh mata yang kemudian tersampaikan kepada otak lalu otaklah yang menetralisir masalah yang sedang dihadapi dengan memunculkan energi positif.
Karena faktanya masih banyak orang yang introfet dan gak mau ataupun ragu bahkan tidak percaya ketika ia mengalami suatu masalah kemudian menceritakan masalah tersebut kepada orang lain atau bahkan keluarga nya sekalipun.
Dan akhirnya memilih mencurahkan segala ungkapan hatinya kepada tulisan yang bisa disebut sebagai diary.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H